Tinjau Pabrik Mobil 'Mahesa' di Klaten, Jokowi Ingatkan soal 'Esemka'

17 September 2017 20:36 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi tinjau pabrik mobil Kiat (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi tinjau pabrik mobil Kiat (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo meninjau pabrik kendaraan desa di bengkel Kiat Motor, Klaten, Jawa Tengah. Jokowi meminta pabrik pencipta kendaraan tersebut serius dalam membuat perencanaan sebelum memasarkan produk lokal ini. Bengkel Kiat Motor juga terlibat dalam menggagas mobil Esemka yang sempat dipromosikan Jokowi saat menjadi wali kota Solo.
ADVERTISEMENT
"Ide-ide ada, gagasan yang sudah jadi barang. Ini sama seperti dulu kaya Esemka. Itu sama. Jadi dibangun dari UKM-UKM kemudian diintegrasikan dengan SMK kemudian jadi mobil. Setelah jadi mobil tahapan berikutnya kan ada sertifikasi, ada uji emisi, seperti itu, sama. Kita sebagai pemerintah saat itu memberikan dukungan penuh," kata Jokowi di Klaten, Jawa Tengah, Minggu (17/9).
"Produk ini belum uji emisi, belum sertifikasi, tapi kita akan dorong juga untuk mendapatkan uji emisi dan sertifikasi," imbuh dia.
Jokowi tinjau pabrik mobil Kiat  (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi tinjau pabrik mobil Kiat (Foto: Dok. Istimewa)
Jokowi menambahkan, apa yang bisa dilakukan pemerintah untuk menasionalisasi produk lokal seperti kendaraan desa ini hanya sampai di sana. Selebihnya, kata dia, diserahkan ke pabrik.
"Business plan-nya seperti apa, bisa produksi tapi marketingnya seperti apa, siapa yang membeli. Ini tidak semudah itu. Orang juga bertanya, Esemka. Sudah sertifikasi, sudah uji emisi, tapi apakah feasible untuk dipasarkan, apakah bisa berkompetisi, apakah bisa bersaing. Itu pertanyaan yang harus dijawab industri," beber Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Tugas pemerintah memberikan dorongan agar gagasan seperti ini bisa masuk ke pasar. Saya akan dorong ini segera sertifikasi segera uji emisi, dan kalau selesai bussines plan harus udah jelas. Dipasarkan kepada siapa, harganya berapa, apakah bisa bersaing dengan produk dari China, Korea, Jepang. Ini kan persoalan pasar. Pemerintah harus mendorong produk dalam negeri seperti ini," sambung dia.
Bengkel Kiat Motor saat ini sedang merancang mobil desa Mahesa.
Jokowi menjelaskan, rencananya kendaraan desa ini dijual dengan harga yang terjangkau.
"Tadi saya hitung-hitung harganya berapa sih, jatuhnya Rp 60 sampai Rp 70 juta. Saya kira bakal banyak yang beli. Tapi sebulan bisa produksi berapa? Feasible tidak secara bisnis. Marketingnya ke siapa? Harus sudah rinci dan jelas," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Kalau pemerintah terlalu membantu jadinya tidak kompetitif di pasar. Jangan sampai semua disuntik pemerintah, suntikannya setop, semua harus setop," tutupnya.
Mobil Mahesa untuk Petani
Mengutip dari Antara, Sukiat sebagai pemilik Kiat Motor, menyatakan, bengkelnya memproduksi "Mahesa", suatu kendaraan yang dirancang untuk menyesuaikan kebutuhan masyarakat desa khususnya yang berprofesi sebagai petani dan dapat dikombinasikan dengan berbagai peralatan pengolahan hasil pertanian.
"Mahesa" dirancang menggunakan mesin diesel 650 cc sehingga berbahan bakar solar dan pengoperasiannya murah. "Mahesa" juga menggunakan komponen yang diproduksi pabrik lokal di wilayah industri Yogyakarta, Solo, Klaten, Ungaran dan Salatiga.
Sementara hingga saat ini Esemka belum diproduksi massal. Data hasil pengujian di Balai Termodinamika Mesin Propulsi Serpong pada 7 Februari 2012 menyatakan Esemka belum memenuhi standar Kementerian Lingkungan Hidup. Mobil Esemka menjalani uji emisi kedua pada pertengahan Juni 2012. Hasilnya, kendaraan ini berhasil memenuhi ambang batas, yaitu untuk CO di bawah 5 gram per kilometer dan untuk HC+NOX di bawah 0,70 gram per kilometer.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya pada April 2016, perusahaan yang akan memproduksi mobil Esemka, PT Adiperkasa Citra Esemka Hero (ACEH), masih menunggu izin manufaktur dari Kementerian Perindustrian. Izin tersebut diperlukan agar mereka bisa memproduksi kendaraan bermotor.