Menaikkan Minat Baca Anak Muda Desa Japanan dengan Memperkenalkan Komik Jepang

Wulan Sekarani
Mahasiswa S1 Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
Konten dari Pengguna
13 Februari 2024 10:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wulan Sekarani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cawas, Klaten (24/01/2024) - Kemajuan teknologi menjadi pedang bermata dua di masa modern ini. Di satu sisi teknologi banyak mempermudah pekerjaan manusia sehari-harinya, namun di sisi lain penggunaan teknologi yang terbilang mudah dan instan dapat memengaruhi kinerja dari manusia itu sendiri bahkan menimbulkan ketergantungan, terkhusus pada anak-anak muda. Anak muda yang terbiasa menggunakan gadget sejak kecil kini cenderung memiliki kecanduan terhadap gadget yang berpengaruh pada menurunnya minat baca pada anak. Menurunnya minat baca ini menjadi masalah besar di kalangan anak muda yang ditakutkan dapat berpengaruh pada kemampuan berpikir serta penerimaan informasi dari anak di usia dini.
ADVERTISEMENT
Desa Japanan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten menjadi salah satu desa yang tidak lepas dari permasalahan rendahnya minat baca anak muda. Hal ini lah yang menjadi penggerak salah satu mahasiswi KKN Tim 1 Universitas Diponegoro Tahun 2024 untuk membuat “Pojok Jepang”, sebuah pojok baca berisi komik-komik khas Jepang di perpustakaan salah satu SD Negeri di Desa Japanan.
Pembukaan "Pojok Jepang" bersama Kepala Sekolah SD Negeri 2 Japanan
Wulan Sekarani, seorang mahasiswi Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang menjalankan kegiatan monodisiplin KKN bertajuk “Pembuatan “Pojok Jepang”, Pojok Baca Berisi Komik-Komik Jepang di SDN 2 Japanan dengan Tujuan Meningkatkan Minat Baca Anak-Anak” dengan memperkenalkan komik-komik khas Jepang kepada siswa-siswi SD Negeri 2 Japanan yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca anak-anak muda di Desa Japanan, terkhusus di SD tersebut. Pojok baca dibuat dengan menggunakan rak plastik kecil dua tingkat yang didekorasi sedemikian rupa dan diisi dengan total 20 komik Jepang meliputi judul-judul terkenal seperti Naruto, Doraemon, Miiko dan Crayon Shin-Chan.
ADVERTISEMENT
Selain pembuatan pojok baca, siswa-siswi SD Negeri 2 Japanan juga dikenalkan secara langsung mengenai ciri khas dan keunikan dari komik-komik khas Jepang, yang di antaranya adalah ciri khas penempatan panel dan arah bacaan dari kanan ke kiri. Hal ini juga dikaitkan dengan budaya gemar membaca masyarakat Jepang yang masih terus ada hingga di masa digital di modern ini.
Pojok baca berisi 20 komik Jepang
Dari kegiatan pembuatan “Pojok Jepang” diharapkan dapat lebih menarik minat anak-anak muda Desa Japanan dalam membaca serta menginspirasi dengan pengenalan budaya baca di Jepang. Penggunaan Jepang sebagai contoh dalam melestarikan budaya baca juga dapat menjadi salah satu bentuk diplomasi budaya Jepang kepada anak-anak muda di Indonesia.
Wulan Sekarani, Mahasiswi KKN Tim 1 Undip 2023/2024, Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang, Fakultas Ilmu Budaya.
ADVERTISEMENT