Konten dari Pengguna

Revolusi Pendidikan dengan Blockchain: Keamanan, Transparansi, dan Akses Global

Muhamad Apriyadi
Mahasiswa di Universitas Pamulang, Fakultas Agama Islam, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (S1).
16 Desember 2024 15:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhamad Apriyadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penggunaan blockchain dalam pendidikan untuk mengamankan data sertifikat digital. Sumber: Freepik.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penggunaan blockchain dalam pendidikan untuk mengamankan data sertifikat digital. Sumber: Freepik.
ADVERTISEMENT
A. Latar Belakang
Blockchain selama ini dikenal luas sebagai teknologi di balik Bitcoin dan mata uang kripto lainnya. Namun, esensi blockchain sebagai sistem pencatatan terdistribusi (distributed ledger) menjadikannya relevan di berbagai sektor, termasuk pendidikan.
ADVERTISEMENT
Di sektor pendidikan, blockchain memiliki potensi besar untuk mengatasi masalah klasik, seperti:
1. Pemalsuan ijazah dan sertifikat.
2. Kurangnya transparansi dalam pencatatan prestasi akademik.
3. Sulitnya akses pendidikan berkualitas, terutama di wilayah terpencil.
4. Keterbatasan dalam berbagi data akademik antar institusi.
Banyak lembaga pendidikan di dunia mulai mengadopsi blockchain, namun kesadaran dan implementasinya masih dalam tahap awal, terutama di negara-negara berkembang.
B. Analisis
Studi Kasus
Beberapa universitas besar seperti MIT dan University of Melbourne telah mengintegrasikan blockchain untuk menyimpan sertifikasi digital. Di sisi lain, platform seperti Blockcerts dan ODEM menggunakan blockchain untuk menciptakan ekosistem pendidikan berbasis teknologi ini.
Potensi Penerapan Blockchain dalam Pendidikan
1. Penyimpanan Sertifikat Digital
Blockchain dapat digunakan untuk menyimpan ijazah, sertifikat pelatihan, atau prestasi lainnya secara digital. Hal ini membuatnya aman dari pemalsuan dan mudah diverifikasi oleh siapa saja.
ADVERTISEMENT
2. Pembelajaran Terdesentralisasi (Decentralized Learning)
Dengan blockchain, siswa dapat mengakses konten pembelajaran dari berbagai sumber tanpa melalui perantara seperti institusi formal.
3. Mikrokredensial dan Portofolio Digital
Blockchain memungkinkan pencatatan mikrokredensial, yaitu pengakuan untuk keahlian kecil atau kursus singkat, sehingga siswa memiliki portofolio digital yang diakui global.
4. Akses Pendidikan Global
Melalui kontrak pintar (smart contracts), blockchain dapat mendukung beasiswa atau sistem pembiayaan berbasis kinerja, membuka akses bagi siswa di daerah kurang berkembang.
C. Kelebihan Blockchain di Pendidikan
1. Keamanan Data
Blockchain bersifat immutable (tidak dapat diubah), sehingga data seperti ijazah tidak bisa dipalsukan.
2. Transparansi dan Akuntabilitas
Sistem pencatatan berbasis blockchain mudah diaudit, memastikan kepercayaan semua pihak.
3. Efisiensi
Proses validasi dokumen dan kredensial menjadi cepat tanpa memerlukan perantara.
ADVERTISEMENT
4. Meningkatkan Aksesibilitas
Blockchain memungkinkan pendidikan lintas negara dengan biaya lebih rendah.
D. Kekurangan Blockchain dalam Pendidikan
1. Biaya Implementasi yang Tinggi
Infrastruktur blockchain memerlukan investasi besar, baik dari segi teknologi maupun sumber daya manusia.
2. Kurangnya Pemahaman
Banyak institusi pendidikan yang belum memahami potensi dan cara kerja blockchain.
3. Kendala Regulasi
Regulasi terkait teknologi blockchain masih belum jelas di banyak negara.
4. Ketergantungan Teknologi
Blockchain membutuhkan dukungan teknologi tinggi, seperti koneksi internet stabil, yang sulit diterapkan di daerah terpencil.
E. Kesimpulan
Blockchain memiliki potensi besar untuk merevolusi dunia pendidikan dengan menyediakan solusi untuk masalah klasik seperti transparansi, validasi data, dan aksesibilitas. Namun, penerapannya memerlukan kerja sama antara pemerintah, institusi pendidikan, dan sektor teknologi untuk mengatasi hambatan seperti biaya dan regulasi.
ADVERTISEMENT
F. Solusi untuk Memaksimalkan Blockchain dalam Pendidikan
1. Peningkatan Literasi Teknologi
Edukasi kepada institusi pendidikan dan pembuat kebijakan tentang manfaat blockchain dan cara penggunaannya.
2. Kolaborasi Antar Sektor
Kemitraan antara sektor publik, swasta, dan akademisi untuk berbagi biaya implementasi dan penelitian teknologi ini.
3. Regulasi yang Mendukung
Pemerintah perlu menciptakan regulasi yang mendukung inovasi blockchain tanpa mengorbankan privasi atau keamanan data.
4. Program Percontohan
Mulai dengan pilot project di institusi pendidikan terkemuka untuk menguji efektivitas blockchain sebelum implementasi skala besar.
Artikel ini adalah bagian dari tugas Mata Kuliah Teknologi Pendidikan. Dosen Bapak Mawardi Nurullah S.Pd.,M.Pd.