Waspada Hepatitis Akut Misterius

Yeny Ristaning Belawati
Dokter Umum. Mahasiswa S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sebelas Maret Surakarta
Konten dari Pengguna
17 Mei 2022 13:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yeny Ristaning Belawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan adanya kasus hepatitis akut misterius yang tidak diketahui penyebabnya di Inggris Raya pada anak usia 11 bulan – 5 tahun. WHO kemudian mencanangkan kondisi ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) seiring bertambahnya kasus di berbagai negara di dunia seperti Spanyol, Israel, Amerika Serikat, Denmark, Irlandia, Belanda, Italia, Norwegia, Perancis, Romania dan Belgia.
ADVERTISEMENT
Peringatan Kewaspadaan Oleh Kementerian Kesehatan RI
Bermula kekhawatiran dari berbagai pihak, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor: HK.02/02/C/2515/2022 mengenai kewaspadaan terhadap temuan kasus hepatitis akut misterius yang tidak diketahui penyebabnya. Surat edaran ini bertujuan untuk meningkatkan dukungan pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, kantor kesehatan pelabuhan, sumber daya manusia (SDM) kesehatan dan para pemangku kebijakan.
Diharapkan dari surat edaran tersebut dapat dilakukan pemantauan perkembangan kasus, meminta dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota untuk memantau dan melaporkan kasus, memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menghindari adanya kepanikan, meningkatkan kewaspadaan masyarakat dengan penerapan Perilaku Bersih dan Sehat (PHBS), memberikan informasi kepada masyarakat untuk dapat mengakses layanan kesehatan terdekat jika terdapat anggota keluarga yang memiliki gejala menyerupai hepatitis, melakukan investigasi secara menyeluruh jika didapatkan temuan kasus hepatitis
ADVERTISEMENT
Tanda dan Gejala Hepatitis
Hepatitis merupakan suatu penyakit peradangan pada hati atau liver. Kondisi ini ditandai dengan gejala berupa demam, nyeri sendi, nyeri perut, mual, muntah, BAB seperti dempul, buang air kecil seperti air teh dan tubuh tampak kuning. Pada umumnya kondisi hepatitis ini digolongkan menjadi 2 jika berdasarkan rentang waktu, yaitu hepatitis akut jika berlangsung kurang dari 6 bulan, dan hepatitis kronis jika berlangsung lebih dari 6 bulan. Ada berbagai hal yang dapat menyebabkan hepatitis mulai dari infeksi virus, kecanduan minuman beralkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, atau penyakit autoimun.
Selama ini telah diketahui berbagai virus yang dapat menyebabkan infeksi hepatitis. Antara lain Hepatits A, Hepatitis B, Hepatitis C, Hepatitis D dan Hepatitis E. Namun kondisi yang sedang berlangsung di beberapa negara di dunia dua bulan terakhir ini, tidak didapatkan adanya varian virus Hepatitis A-E pada pasien yang mengalami gejala dan peningkatan enzim hepatitis. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan sekaligus kekhawatiran pada praktisi kesehatan, karena mengingatkan kita semua pada kondisi yang hampir serupa kurang lebih 2 tahun silam, saat pandemi COVID-19 baru saja ditemukan.
ADVERTISEMENT
Upaya Pencegahan
Salah satu upaya pencegahan yang paling penting adalah tetap tenang dan waspada. Memastikan masyarakat mendapat informasi dari sumber yang valid dan dapat terpercaaya. Sehingga kepanikan di tengah masyarakat dapat dicegah, dengan meminimalisir berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selayaknya penyakit infeksi pada umumnya, infeksi hepatitis misterius ini juga dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Terkhusus penyakit hepatitis, lazimnya mekanisme penularan melalui saluran pencernaan, sehingga perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap kebersihan makanan dan bahan pangan yang akan diolah, peralatan memasak, peralatan makan dan kebersihan tangan sebelum mengkonsumsi makanan.
Kemungkinan penyebaran melalui droplet juga masih dipertimbangkan, sehingga penggunaan masker masih sangat diperlukan.
Berkaca Pada Kondisi Pandemi COVID-19
Masih jelas dalam ingatan kita masa-masa di awal pandemi COVID-19. Dari banyaknya berita yang tersebar luas, hingga sulitnya mengakses informasi yang valid dan dapat dipercaya. Serta kelangkaan berbagai bahan medis dan alat pelindung diri. Mengingat hal tersebut, ada berapa hal yang perlu menjadi perhatian kita semua.
ADVERTISEMENT
Ketersediaan informasi yang valid merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting di tengah derasnya aliran informasi saat ini. Kementerian Kesehatan sudah bergerak cukup cepat dengan memberikan informasi terkait kasus tersebut dengan menerbitkan surat edaran terkait kewaspadaan kasus hepatitis akut untuk segera diteruskan kepada jajaran bawahnya, dengan harapan informasi tersebut dapat meningkatkan kewaspadaan petugas pelayanan kesehatan yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat. Organisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia juga sudah menerbitkan rekomendasi terbaru terkait kasus hepatitis akut misterius ini. Ini merupakan langkah awal terkait ketersediaan informasi yang patut kita apresiasi. Namun diharapkan ada langkah sosialisasi lebih lanjut mengenai kasus hepatitis misterius ini kepada masyarakat awam. Sehingga tidak ada kepanikan dan dapat dilakukan pencegahan tanpa harus menunggu menjadi sebuah wabah.
ADVERTISEMENT
Koordinasi berbagai profesi kesehatan baik formal maupun informal juga merupakan hal yang penting. Di awal pandemi lamapu, sering kali adanya kebijakan yang diambil oleh pemangku kebijakan dan mendapat banyak kritikan dari berbagai pihak, sehingga pada akhirnya justru membuat kegaduhan di kalangan masyarakat awam. Hal ini tentu dapat dicegah dengan melakukan koordinasi yang lebih baik antara pengambil kebijakan bersama praktisi kesehatan lain untuk saling memberi masukan dan koreksi sehingga diperoleh kebijakan yang baik dan tetap bisa diterima oleh banyak pihak. Sehingga tujuan akhir berupa keselamatan masyarakat dapat dicapai.
Penentuan kondisi darurat merupakan poin kunci penyelamatan bangsa ini menghadapi pandemi. Pemangku kebijakan diharapkan sudah menentukan titik batas kedaruratan yang siap diberlakukan ketika diperlukan. Dari pandemi COVID--19 kita belajar bahwa faktor kesehatan merupakan faktor yang utama bagi keberlangsungan suatu bangsa. Tanpa faktor kesehatan seluruh faktor baik ekonomi, pendidikan bahkan politik dapat lumpuh dalam sesaat.
ADVERTISEMENT
Semoga pandemi COVID-19 memberikan banyak pelajaran kepada kita semua, dan menjadi titik balik peningkatan layanan kesehatan di Indonesia. Karena seiring berkembangnya zaman, perkembangan penyakit semakin sulit diprediksi dan tingginya angka mobilitas di masa kini tentu meningkatkan transmisi penyakit jauh lebih cepat dibandingkan masa-masa sebelumnya. Dan semoga kita dapat melewati kondisi hepatitis akut misterius ini dengan baik, tanpa perlu menelan banyak korban.