Jerman Memang Belum Membutuhkan Sane

Yermia Riezky
Penulis dan konsultan media relation. Tinggal di Makassar.
Konten dari Pengguna
5 Juni 2018 15:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yermia Riezky tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sane cetak gol pertama City. (Foto: Reuters/Phil Noble)
zoom-in-whitePerbesar
Sane cetak gol pertama City. (Foto: Reuters/Phil Noble)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi penggemar Liga Inggris, terlebih Manchester City, keputusan pelatih tim nasional Jerman Joachim Loew mencoret Leroy Sane dari daftar 23 nama yang akan dibawa ke Piala Dunia Rusia jelas mengejutkan.
ADVERTISEMENT
Bahkan, mantan pemain top timnas Jerman, Michael Ballack, dalam cuitan Twitter-nya, bertanya apakah Loew masih sehat-sehat saja.
Nyatanya, statistik Sane bersama Manchester City pada musim 2017-2018 tak bisa diremehkan. Ia turut membantu Manchester City memenangkan gelar Liga Primer Inggris. Ia mencetak 14 gol dan 19 assist dalam 49 pertandingan di semua ajang.
Berkat aksinya itu, Sane bahkan diganjar sebagai pemain pemain muda terbaik Liga Inggris musim lalu. Sayang, prestasinya bersama timnas Jerman sangat kontras.
Sejak memulai debut timnas pada 2015, Sane baru memiliki 12 caps. Ia bahkan belum mencetak gol untuk negaranya. Penampilan terakhirnya saat Jerman kalah 1-2 dari Austria di laga uji coba lalu yang terbilang buruk.
Itu menjadi salah satu alasan Loew mencoretnya. Walaupun, menurut situs Inggris, The Sun, alasan utama yang membuat Loew menyingkirkan Sane adalah sikap buruknya sejak masuk di pusat pelatihan timnas Jerman.
ADVERTISEMENT
Datang dengan status pemain muda terbaik di liga paling terkenal di dunia membuat Sane pongah. Loew, pelatih juara dunia 2014, rupanya melihat hal itu dan tidak ingin mengambil risiko. Baginya, mencoret Sane akan berguna bagi kesatuan dan mental timnya.
Saat pengumuman skuat Jerman lalu, Loew menyiratkan pencoretan Sane karena Julian Brant tampil lebih baik selama masa pemusatan latihan menuju Piala Dunia.
"Keputusannya sangat sulit antara dia (Sane) dan Julian Brant, di mana akhirnya saya memilih Brant. Draxler, Reus, dan Muller juga masuk," kata Loew.
Tanpa Sane, Jerman mungkin kekurangan pilihan saat tim membutuhkan pendobrak kebuntuan. Namun, Loew sejak lama telah menunjukkan tak ada yang berhak mengaturnya dalam menentukan komposisi pemain. Ia juga tak suka hidup dalam nostalgia keberhasilan dengan pemain tertentu.
ADVERTISEMENT
Loew-lah yang mengakhiri karier Ballack yang tak dibawa ke Piala Dunia 2010 karena cedera. Setelah pulih, Ballack tak pernah dipanggil ke timnas dan memicu cekcok keduanya.
Di Piala Dunia kali ini Loew bahkan tak mengajak pahlawan timnya ketika juara empat tahun lalu: Mario Gotze, Andre Schurle, hingga Benedict Howedes. Sebaliknya, ia malah memasukkan Manuel Neuer yang sembilan bulan tak bermain karena cedera, dan Marco Reus.
Sebagian orang mungkin berpikir pencoretan Sane adalah blunder besar Loew. Tapi bukan Joachim Loew namanya jika tak percaya diri dan yakin pada timnya.
Ia sadar, status Jerman sebagai juara bertahan akan membuat perjalanan mereka jauh lebih berat dari empat tahun lalu. Karena itulah, Loew ingin tim yang kompak dan pemain yang bekerja untuk tim sesuai strateginya, bukan sebaliknya: tim yang bekerja untuk pemain tertentu.
ADVERTISEMENT