Ilmu Forensik, Ilmu yang Mengungkapkan Fakta dari Silent Witness

Yeslia Naomi Castoeri
Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Forensik Universitas Airlangga Surabaya
Konten dari Pengguna
5 November 2021 15:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yeslia Naomi Castoeri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemeriksaan sampel forensik pada laboratorium (Sumber gambar : Koleksi Pribadi Penulis)
zoom-in-whitePerbesar
Pemeriksaan sampel forensik pada laboratorium (Sumber gambar : Koleksi Pribadi Penulis)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pernahkah teman-teman semua melihat drama korea maupun film bertema detektif?. Bagaimanakah para penyidik yang hanya mengamati Tempat Kejadian Perkara kemudian bisa menangkap pelaku kejahatan? Apakah penyidik harus memiliki kemampuan supranatural untuk mengungkap suatu kasus kejahatan? Jawabannya tidak. Para penyidik akan meminta bantuan dari ahli forensik untuk mengungkap fakta-fakta dibalik saksi diam atau biasa disebut silent witness yang ada pada Tempat Kejadian Perkara yang biasa disebut dengan barang bukti.
ADVERTISEMENT
Ilmu Forensik merupakan ilmu pengetahuan yang digunakan untuk membantu proses penegakan hukum dan keadilan. Ilmu forensik ini merupakan ilmu multi disiplin yang tidak hanya berhubungan dengan kematian, banyak sekali cabang dari ilmu ini, seperti :
Kedokteran forensik
Ilmu Kedokteran forensik merupakan ilmu forensik yang tertua. Kedokteran forensik membantu proses penegakan hukum dan keadilan yang menyangkut tubuh manusia. Umumnya ilmu ini membantu penyidikan pada saat olah TKP, autopsi jenazah, pemeriksaan terhadap luka dan lain sebagainya. Dan dari tubuh jenazah tersebut akan ditemukan fakta-fakta yang berkaitan dengan pelaku, seperti waktu kematian korban, cara pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku, alat yang digunakan pelaku untuk membunuh dan lain sebagainya.
Toksikologi forensik
Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang racun. Sedangkan fungsinya pada ilmu forensik adalah menjelaskan bagaimana racun dapat masuk ke tubuh korban dan mekanismenya dalam menyebabkan sakit maupun kematian. Contoh kasus yang dikaji dengan toksikologi forensik ini adalah kasus “Kopi Sianida” pada tahun 2016 yang lalu di mana pada saat penyelidikan, lambung Mirna Salihin dilaporkan rusak karena zat korosif dan memiliki kandungan sianida, dan setelah itu diperiksa juga kopi yang diberikan oleh Jessica Wongso kepada Mirna dan ternyata kopi tersebut mengandung sianida dengan dosis yang cukup banyak. Kemudian oleh hakim ditetapkan bahwa Jessica adalah orang yang membunuh Mirna.
ADVERTISEMENT
Fisika Forensik
Fisika adalah sains atau ilmu alam yang mempelajari materi beserta gerak dan perilakunya dalam lingkup ruang dan waktu, bersamaan dengan konsep yang berkaitan seperti energi dan gaya (Wikipedia). Sedangkan Ilmu Fisika Forensik adalah penerapan fisika untuk tujuan sipil atau hukum pidana. Contoh apabila terdapat kasus bunuh diri dari atas gedung, dengan ilmu fisika forensik dapat diukur posisi di mana seharusnya korban tersebut terjatuh dan apabila posisi tersebut tidak sesuai dengan perhitungan maka dapat ditentukan adanya gaya tambahan ketika korban masih diatas gedung seperti adanya dorongan atau pelaku melakukan lompatan sebelum terjun dari atas gedung.
Balistik Forensik
Ilmu Balistik Forensik ini mempelajari tentang senjata-senjata yang digunakan untuk melakukan kejahatan. Setiap senjata memiliki fingerprint atau ciri khas yang berbeda-beda. Seperti misalnya ada kasus di mana pelaku menggunakan pistol dalam melakukan tindak kejahatan, maka peluru yang keluar dari pistol tersebut dapat diidentifikasi jenis peluru dari pistol jenis apa?, sehingga dari hasil tersebut maka penyidik bisa mempersempit kandidat tersangka dengan melihat siapa saja individu yang memiliki pistol jenis tersebut dan mempermudah penyidik untuk mendapatkan pelaku.
ADVERTISEMENT
Molekuler Forensik
Ilmu Molekuler forensik ini merupakan ilmu yang memiliki efek besar bagi dunia Forensik. Ilmu ini memanfaatkan sifat Deoxyribonucleic Acid yang unik pada setiap individu. Ilmu ini sangat membantu dalam penyidikan karena jumlah sampel yang sedikit saja akan tetap dapat dideteksi, hal ini memungkinkan karena adanya metode Polymerase Chain Reaction sehingga jumlah Deoxyribonucleic Acid yang sedikit sekalipun akan diperbanyak dengan metode tersebut. Contohnya apabila pada suatu kasus tusukan senjata tajam ditemukan pisau yang digunakan oleh pelaku, apabila di seka bagian gagangnya pasti akan ditemukan Deoxyribonucleic Acid dari pelaku dan ujung pisaunya yang mengandung darah apabila dites akan terdapat Deoxyribonucleic Acid korban.
Mikrobiologi Forensik
Mikrobiologi Forensik ini merupakan ilmu yang masih dikembangkan dalam bidang forensik. Ilmu ini umumnya digunakan untuk mendeteksi adanya bio terorisme atau biasa disebut senjata biologi. Ilmu ini biasanya dapat memperkirakan virus maupun bakteri yang tiba-tiba tersebar tersebut muncul pertama kali di mana?, penyebarannya alami atau disengaja dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Sumber : Materi Bahan Ajar Perkuliahan Ilmu Forensik Universitas Airlangga
Oleh : Yeslia Naomi Castoeri, S2 Ilmu Forensik Universitas Airlangga