5 Catatan dari Kemenangan Timnas U-19 atas Thailand

8 Oktober 2017 22:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Timnas U-19 merayakan gol. (Foto: Dok. PSSI)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Timnas U-19 merayakan gol. (Foto: Dok. PSSI)
ADVERTISEMENT
Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19 kembali meraih hasil positif di pertandingan uji tanding kedua. Kali ini, Thailand U-19 berhasil dipecundangi dengan skor 3-0 dalam laga yang berlangsung di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, Minggu (8/10/2017).
ADVERTISEMENT
Tiga gol "Garuda Nusantara" dicetak oleh Witan Sulaeman pada menit ke-43, Syahrian Abimanyu (79') dan Saddil Ramdhani (88').
Meski bukan merupakan laga di turnamen resmi, setidaknya dendam Timnas U-19 atas Thailand terbayarkan sudah. Selain itu, hasil positif ini juga jadi modal berharga bagi mereka jelang Kualifikasi Piala Asia akhir Oktober nanti.
Di sini, kami mencatat beberapa hal menarik yang tersaji dari laga Timnas U-19 petang tadi.
1) Masih Sulit Keluar dari Pressing Lawan
Jika bermain melawan tim yang bermain menunggu, Timnas U-19 hampir selalu bisa mengembangkan permainan. Ini dikarenakan mereka punya pemain-pemain dengan skill individual dan kecepatan bagus.
Namun, ketika bertemu dengan tim yang tampil menekan, pasukan "Garuda Nusantara" cenderung kebingungan melepaskan diri. Thailand yang di babak pertama selalu berhasil ditembus akhirnya mengubah taktik mereka di babak kedua dengan lebih maju menekan hingga lini pertahanan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tekanan tersebut cukup menyulitkan Timnas U-19. Satu hingga dua pemain Thailand selalu membayangi pemain Indonesia yang memegang bola. Bagusnya lagi, bek mereka ikut naik untuk mempersempit ruang gerak Timnas U-19, meskipun di akhir-akhir laga, para pemain Thailand mulai kelelahan dan mulai bermain kasar.
Dari sini, kecepatan mengambil keputusan dan memanfaatkan lebar lapangan masih harus diperbaiki oleh anak-anak asuhan Indra Sjafri.
2) Penyelesaian Akhir yang Harus Lebih Baik
Ketenangan harusnya menjadi kunci Timnas Indonesia U-19 untuk membobol gawang lawan. Dari ketenangan itu, maka akan diperoleh penyelesaian akhir yang lebih baik dan efektif.
Timnas Indonesia U19 vs Timnas Kamboja U19 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Indonesia U19 vs Timnas Kamboja U19 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Sepanjang 65 menit pertandingan berlangsung, total tembakan Indonesia mencapai 12 dan dari situ, hanya ada satu gol yang dihasilkan. Dua gol tambahan pun baru tercipta di 10 menit akhir pertandingan.
ADVERTISEMENT
3) Butuh Penyerang Haus Gol
Dengan formasi 4-2-3-1, memang hanya ada satu ujung tombak yang dimainkan ole Indra Sjafri di mana Hanis Sagara Putra dan Muhammad Rafli bergantian mengisi pos tersebut. Namun, skema penyerang tunggal itu seharusnya tak jadi alasan di balik seretnya gelontoran gol mereka.
Rafli sendiri memang mampu tampil ciamik di Piala AFF U-18 kemarin dengan mengoleksi enam gol. Tapi, jika jumlah gol yang diraih Indonesia saat itu dipecah, maka sumbangan gol itu lebih banyak dihasilkan dari kaki para pemain tengah mapun sayap. Masalah ini mau tidak mau harus segera dipecahkan oleh Indra Sjafri.
4) Minimnya Kreativitas Lini Tengah
Masalah ini sejatinya sudah terlihat sejak pertandingan melawan Kamboja U-19. Egy Maulana, Asnawi Mangkualam, Muhammad Iqbal, Muhammad Luthfi, dan Witan Sulaeman yang ditampilkan sejak menit awal oleh Indra Sjafri masih kesulitan menembus pertahanan Thailand.
ADVERTISEMENT
Timnas Indonesia U19 vs Timnas Kamboja U19 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Indonesia U19 vs Timnas Kamboja U19 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Gol pertama oleh Witan pun lahir bukan karena skema penyerangan yang terkoordinir, melainkan dari kesalahan yang dilakukan oleh kiper Thailand. Begitu pun gol yang dicetak Saddil Ramdhani yang tercipta dari tendangan jarak jauh. Indra Sjafri harus segera mencari cara bila menjumpai lawan yang bisa menekan dan menumpuk pemain mereka di lini tengah.
5) Timnas U-19 Tidak Hanya Egy Maulana Vikri
Sempat ada kekhawatiran soal terfokusnya Indonesia U-19 hanya pada satu pemain, yaitu Egy Maulana Vikri. Pemain asal Sumatra Utara ini sendiri sejatinya mampu menunjukkan kedewasaannya ketika tidak mengidap star syndrome saat mendapat beragam pujian atas penampilannya di Piala AFF lalu.
Pada laga kontra Kamboja, Egy juga tampil sangat baik. Satu gol dan satu assist diciptakannya. Namun, di laga melawan Thailand, Egy tak menorehkan sebiji gol pun. Tapi, Indra Sjafri harus bersyukur lantaran di pertandingan ini, tiga gol yang lahir diciptakan dari tiga orang yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Witan Sulaeman, Abimanyu, dan Saddil Ramdhani menunjukkan bahwa Timnas U-19 masih bisa mencetak gol meskpiun Egy sedang kesulitan.