Dalamnya Skuat Timnas Prancis Buat Bakayoko Tenggelam

13 November 2017 18:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bakayoko kecewa tidak dipanggil timnas. (Foto: AFP/Franck Fife)
zoom-in-whitePerbesar
Bakayoko kecewa tidak dipanggil timnas. (Foto: AFP/Franck Fife)
ADVERTISEMENT
Sebagai juara bertahan, Jerman memang sudah selayaknya dijagokan menjadi salah satu calon juara di Rusia tahun depan. Namun, tentunya bukan status itu saja yang membuat mereka dijagokan. Keberhasilan mereka menjadi juara Piala Konfederasi dengan tim pelapis adalah salah satu alasannya.
ADVERTISEMENT
Piala Konfederasi boleh jadi merupakan ajang senang-senang. Namun, biar bagaimana juga, harus diakui bahwa turnamen satu ini merupakan ajang resmi FIFA dan ketika itu, lawan yang mereka hadapi pun tak main-main. Cile, misalnya, si juara Amerika Selatan itu, meski akhirnya gagal lolos ke Piala Dunia, tampil dengan kekuatan penuh di Piala Konfederasi.
Apa yang diraih Jerman itu menunjukkan satu hal, yakni bahwa mereka punya kedalaman skuat yang bagus. Ini belum termasuk bagaimana mereka mampu menjuarai Kejuaraan Eropa U-21. Setidaknya, dengan begini, Jerman seharusnya tidak akan kehabisan pemain berkualitas sampai beberapa tahun ke depan.
Namun, hal itu rupanya tidak membuat Mats Hummels, salah satu penggawa senior Die Mannschaft, tenang. Pasalnya, ada tim nasional lain yang menurutnya punya kedalaman skuat lebih baik, yaitu Prancis.
ADVERTISEMENT
"Mereka punya banyak stok pemain muda berkualitas. Saya belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya," ujar Hummels kepada Bild.
"Ya, kami sebenarnya juga punya hal itu, tetapi untuk urusan pemain muda, mereka unggul. Itulah mengapa mereka layak difavoritkan. Kalau nantinya ada dua pemain yang tak bisa tampil sekalipun, masih ada setidaknya satu orang yang bisa menggantikan. Benar-benar menarik," tandas bek Bayern Muenchen itu.
Hummels memang tidak salah. Prancis saat ini memang merupakan salah satu negara dengan talent pool terbesar. Seperti yang selama ini sudah kerapkali diberitakan di pelbagai media, Les Bleus memang seakan-akan tidak bakal kehabisan pemain.
Namun, dari keuntungan itu, lahirlah sebuah petaka. Setidaknya begitulah bagi seorang Tiemoue Bakayoko.
ADVERTISEMENT
Pada jeda internasional kali ini, gelandang Chelsea tersebut tidak diikutsertakan oleh pelatih Didier Deschamps untuk bermain menghadapi Wales dan Jerman. Sebagai gelandang tengah, eks-andalan Juventus itu lebih memilih Blaise Matuidi, Adrien Rabiot, N'Golo Kante, Moussa Sissoko, Corentin Tolisso, dan bahkan, pemain yang belum memiliki cap timnas: Steven N'Zonzi.
Apa yang dialami Bakayoko ini memang agak menyakitkan. Pasalnya, eks-pemain Monaco ini sebetulnya tidak tampil buruk bersama Chelsea. Sejauh ini, pemain 23 tahun itu sudah turun berlaga di 10 pertandingan Premier League dan 4 laga Liga Champions. Dari sana, dua gol dan tiga assist telah berhasil dikemasnya.
Tak cuma itu, pemain satu ini pun mampu mencatatkan 1,6 dribel sukses serta 0,6 umpan kunci per laganya. Namun, itu semua rupanya belum cukup untuk meyakinkan Deschamps.
ADVERTISEMENT
Menanggapi kegagalannya masuk ke skuat Prancis kali ini, Bakayoko pun tidak menyembunyikan rasa kecewanya.
Bakayoko berlaga bersama Chelsea. (Foto: Reuters/John Sibley)
zoom-in-whitePerbesar
Bakayoko berlaga bersama Chelsea. (Foto: Reuters/John Sibley)
"Ya, saya kecewa," ujar Bakayoko kepada Canal Football Club. "Piala Dunia ini adalah tujuan utama saya. Saya sekarang bermain untuk sebuah klub besar dan saya percaya, ini bisa jadi keuntungan buat saya."
"Saya pikir Rabiot, Kante, Matuidi, dan Tolisso tidak lebih baik daripada saya. Tetapi saya menghormati keputusan pelatih dan para pemain yang dipanggil. Mereka adalah pemain-pemain berbakat dan sebagian dari mereka adalah kawan saya sendiri," sambung pemain bertinggi 185 cm ini.
"Saya bangga mereka bisa dipanggil, tetapi saya ingin berada bersama mereka, dan bukan di bawah mereka," pungkasnya.
Well, Bakayoko sebenarnya masih memiliki banyak waktu karena Piala Dunia baru akan digelar pada pertengahan tahun depan. Selain itu, sebelum Piala Dunia nanti, masih akan ada satu jeda internasional lagi. Jika performanya di Chelsea bisa terjaga, satu spot di skuat Les Bleus tentu saja takkan jauh dari gapaian.
ADVERTISEMENT