news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Di Liga Champions 2017/18 Bakal Ada Dua Tim Milik Red Bull

21 Juni 2017 0:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Meteor dari Jerman Timur: RB Leipzig (Foto: Reuters/Kai Pfaffenbach)
zoom-in-whitePerbesar
Meteor dari Jerman Timur: RB Leipzig (Foto: Reuters/Kai Pfaffenbach)
ADVERTISEMENT
Keberhasilan RasenBallsport Leipzig finis sebagai runner-up Bundesliga 1 Jerman musim lalu akhirnya tak berujung sia-sia karena mereka dan sang saudara tua, Red Bull Salzburg, telah diperbolehkan tampil di ajang Liga Champions musim depan. Hal tersebut dikemukakan UEFA dalam situs resminya.
ADVERTISEMENT
"Badan Pengawas Keuangan Klub UEFA (CFCB) telah memutuskan untuk menerima FC Salzburg dan RB Leipzig ke Liga Champions 2017/2018, setelah menemukan bahwa keberadaan kedua klub itu tidak melanggar Pasal 5 (tentang integritas kompetisi)," tegas UEFA.
Seperti diketahui, RB Leipzig sebelumnya terancam tak bisa berlaga di kompetisi paling elite bagi klub-klub Eropa itu setelah terbentur dengan peraturan UEFA. Dalam regulasinya, UEFA melarang dua klub yang berada dalam satu kepemilikan untuk tampil di kompetisi Eropa, termasuk Liga Champions, untuk menghindari praktik "main sabun". Dalam hal ini, baik RB Leipzig maupun RB Salzburg sama-sama berada dalam naungan perusahaan minuman berenergi Red Bull.
ADVERTISEMENT
Ketakutan UEFA bukan tanpa alasan. Di awal musim lalu, ada salah satu pemain Salzburg, Andreas Ulmer, yang ketahuan memakai seragam Leipzig saat berlaga di babak kualifikasi babak kedua Liga Champions. Kendati tak ada unsur kesengajaan, namun hal-hal semacam itu dikhawatirkan akan menimbulkan konflik kepentingan jika keduanya bermain dalam satu turnamen. UEFA kemudian memperbolehkan kedua kesebelasan untuk ikut berkompetisi meski terus akan dipantau.
"CFCB akan terus memantau kedua klub untuk memastikan bahwa ke depannya, peraturan integritas tersebut akan tetap dihormati," jelas UEFA.
Leipzig sendiri berhasil menghadirkan kejutan di ajang Bundesliga edisi terakhir. Bahkan, tim besutan Ralph Hasenhuettl itu sempat memimpin klasemen sebelum akhirnya digeser oleh Bayern Muenchen yang keluar sebagai juara. Dengan prestasi tersebut, Die Bullen yang tergabung di pot empat akan langsung menuju fase grup, sementara Salzburg mesti berjibaku dari kualifikasi babak kedua.
ADVERTISEMENT
Salzburg sendiri merupakan kekuatan dominan di Liga Austria setelah sukses keluar sebagai juara dalam empat musim beruntun. Yah, meski tak mampu menembus putaran final Liga Champions dalam dua dekade terakhir. Meski menjadi juara di Austria, Salzburg mesti berjibaku dari kualifikasi babak kedua karena faktor koefisien negara.