Lama Tak Terlihat, Michael Carrick Ternyata Alami Gangguan Jantung

25 November 2017 4:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin dari balik layar, Michael Carrick. (Foto: Instagram/Manchester United)
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin dari balik layar, Michael Carrick. (Foto: Instagram/Manchester United)
ADVERTISEMENT
Pada awal musim ini, setelah Wayne Rooney dipastikan mudik ke Everton, Michael Carrick tertimpa durian runtuh. Sebagai pemain paling senior dan paling lama membela Manchester United, dirinya pun didapuk sebagai kapten tim.
ADVERTISEMENT
Kini, musim sudah berjalan sepertiganya, tetapi Carrick baru sekali terlihat berlaga dengan kostum "Iblis Merah". Itu pun tidak terjadi di ajang Liga Champions atau Premier League, melainkan Piala Liga. Dalam pertandingan babak ketiga itu, anak-anak asuh Jose Mourinho berhasil mengandaskan perlawanan Burton Albion dengan skor 4-1.
Di laga itu Carrick bermain selama 90 menit. Namun, setelah itu dirinya bak ditelan bumi.
Pada situsweb Physioroom, tertulis bahwa Carrick menderita cedera otot paha yang tertarik. Namun, jika memang benar dirinya menderita cedera itu, seharusnya pria 36 tahun ini sudah kembali sejak awal November lalu karena rata-rata, penyembuhan cedera ini "hanya" memakan waktu enam pekan.
Nyatanya, sampai pertandingan terakhir yang dilakoni United tengah pekan lalu menghadapi Basel di Liga Champions, Carrick belum juga kembali. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi?
ADVERTISEMENT
Usut punya usut, cedera paha itu--kalaupun memang benar--bukanlah satu-satunya alasan di balik menghilangnya Carrick. Dalam pernyataan resmi yang dirilisnya via Twitter, eks-gelandang Tottenham Hotspur itu menyebutkan bahwa dirinya sempat mengalami masalah pada jantungnya usai laga melawan Burton tersebut.
"Saya hanya ingin menjelaskan duduk perkaranya karena ada beberapa orang yang menanyakan apakah saya baik-baik saja dan mengapa saya tidak pernah fit dalam dua bulan terakhir," tulis Carrick.
"Setelah merasa ada yang aneh pada laga babak kedua kontra Burton di bulan September lalu, saya menjalani serangkaian tes. Ternyata, ada kelainan di detak jantung saya dan hal itu telah diinvestigasi. Saya pun kemudian menjalani sebuah prosedur bernama Cardiac Ablation."
Cardiac Ablation, seperti dikutip dari situsweb heart.org adalah sebuah prosedur yang menggunakan energi berfrekuensi radio untuk menghancurkan jaringan-jaringan yang menyebabkan kelainan detak jantung. Dengan hilangnya jaringan yang mengganggu ini, detak jantung seseorang pun akan kembali normal.
ADVERTISEMENT
"Saya harus berlatih secara konstan di bawah pengawasan tetapi sekarang saya baik-baik saja. Saya ingin meyakinkan kembali semua orang bahwa saya sudah sehat dan sudah kembali berlatih dengan tim. Sekarang, saya sedang mengembalikan kebugaran dan saya menargetkan supaya bisa segera masuk ke dalam pilihan pelatih lagi," tutupnya.