Membandingkan Dua Mesin Gol Duo Manchester

19 September 2017 7:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lukaku vs Aguero (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Lukaku vs Aguero (Foto: Reuters)
ADVERTISEMENT
Premier League musim 2017/18 baru berjalan beberapa pekan, tetapi darinya, sudah muncul aneka hal menarik.
ADVERTISEMENT
Salah satu hal menarik yang muncul di awal Premier League musim ini adalah persaingan Manchester City dan Manchester United di puncak klasemen. Keduanya memiliki poin yang sama, 13. Mereka juga sudah menghasilkan 16 gol dan baru kebobolan 2 gol.
Kesamaan City dan United tidak hanya soal catatan kedua kesebelasan di klasemen saja. Di sektor pemain, kedua kesebelasan juga memiliki Sergio Aguero dan Romelu Lukaku yang sama-sama mengoleksi lima gol.
Melihat penampilan Aguero dan Lukaku musim ini, menyebut keduanya sebagai penentu kedua kesebelasan rasanya tidak salah. Pertanyaannya, siapa yang lebih baik di antara Aguero dan Lukaku?
Sergio Aguero
Aguero merayakan golnya untuk Man City. (Foto: Lee Smith/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Aguero merayakan golnya untuk Man City. (Foto: Lee Smith/Reuters)
Sergio Aguero adalah jaminan mutu di lini depan. Dia tidak hanya bisa memecahkan kebuntuan lewat ketajamannya di depan gawang lawan, tetapi juga bisa memberikan suplai bola agar rekan setimnya dapat mencetak gol.
ADVERTISEMENT
Hal di atas membuat peran Aguero di lini depan City menjadi tidak tergantikan. Pemain depan lain boleh datang dan pergi, tetapi pada akhirnya, semua kembali ke satu mazhab: Aguero-lah yang patut diutamakan.
Masalah Aguero di City baru terjadi ketika pemuda asal Brasil bernama Gabriel Jesus datang, musim dingin tahun ini. Jesus, yang baru bergabung selama satu bulan, langsung mencuri perhatian ketika mencetak gol dan menciptakan assist kala melakoni debut sebagai starter di Premier League menghadapi West Ham United.
Kejutan Jesus membuat Aguero perlahan mulai terpinggirkan. Pada musim lalu, Aguero beberapa kali menjadi ban serep karena Jesus memiliki akurasi percobaan yang lebih baik—akurasi percobaan Aguero hanya 52%, sementara Jesus mencapai 63%.
ADVERTISEMENT
Dari lima pertandingan perdana City di Premier League, Aguero dua kali tidak dimainkan selama 90 menit. Banyak alasan soal itu. Namun yang pasti, alasan terbesar tentu saja akibat penampilan buruknya di depan gawang lawan atau inkonsistensi mencetak gol.
Inkonsistensi Aguero tak selamanya buruk. Pada beberapa laga, saat dia tengah berada di puncak permainannya, Aguero jadi penyerang yang mengerikan. Satu gol dan satu assist ketika menghadapi Liverpool serta tiga gol dan satu assist ketika melawan Watford jadi bukti bahwa inkonsistensi sebenarnya bukan persoalan bagi Aguero.
Romelu Lukaku
Lukaku usai mencetak gol ke gawang Everton. (Foto: Andrew Yates/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Lukaku usai mencetak gol ke gawang Everton. (Foto: Andrew Yates/Reuters)
Romelu Lukaku berkembang dari sebuah penantian. Bakatnya memang sempurna sejak muda, namun, tanpa penggemblengan dari kesebelasan lain, sangat tak mungkin Lukaku menjadi seorang penyerang tengah yang berbahaya bagi lawan.
ADVERTISEMENT
Bakat Lukaku muncul ketika dia dipinjamkan oleh Chelsea ke West Bromwich Albion. Penampilan memikatnya membuat Chelsea menariknya kembali. Namun, karena tak kunjung mendapatkan tempat, Lukaku memilih bergabung ke Everton.
Di Everton bakat Lukaku ditempa. Pergerakan, kecepatan, kemampuannya memberi umpan kepada pemain lawan memang mengecewakan. Namun, di Everton dia menunjukkan diri bahwa dia adalah salah satu yang terbaik untuk urusan menjebol gawang lawan, tanpa perlu banyak modal.
Kebutuhan akan penyerang tengah Manchester United membuat mereka mendatangkan Lukaku. Selayaknya puzzle, kedatangan Lukaku membuat permasalahan United di lini depan sedikit banyak terselesaikan.
Ada kepercayaan kuno soal pemain idaman. Barangsiapa mencari pemain yang benar-benar diidamkan, cari tahu yang selalu dimainkan tanpa pernah diganti. Lukaku jadi salah satu pemain yang masuk daftar itu di United saat ini.
ADVERTISEMENT
Dalam lima pekan perdana, Lukaku selalu diberi kepercayaan oleh Mourinho untuk bermain secara penuh. Balasan dari Lukaku: lima gol dari lima pertandingan.
***
Sergio Aguero dan Romelu Lukaku adalah penyerang dengan tipe menyerang yang berbeda. Aguero memang tak akan bermain maksimal setiap pekannya. Namun, ketika dia berada di puncak permainan, bukan tidak mungkin dia bakal menjadi penyerang yang tak akan bisa dihentikan oleh semua kesebelasan. Sementara itu, Lukaku adalah sosok yang selalu bisa diandalkan di setiap laga. Hanya saja, untuk perkara sensasi, Lukaku memang sedikit ada di bawah Aguero.