Mengenal Silvia Neid, Pelatih Perempuan Terbaik FIFA 2016

10 Januari 2017 2:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mantan pelatih Timnas Jerman, Sivia Neid. (Foto: Buda Mendes)
Jerman memang seperti tak pernah kehabisan pelatih berkualitas. Belum kelar era kejayaan Juergen Klopp, muncul nama Thomas Tuchel. Belum lagi Tuchel mampu meraih puncak prestasi, nama Julian Nagelsmann mulai mencuat. Mereka seakan tahu betul bahwa dengan keberadaan pelatih berkualitas, kualitas persepakbolaan pun dengan sendirinya akan meningkat.
ADVERTISEMENT
Hal seperti itu ternyata tak hanya terjadi di sepak bola pria. Di sepak bola wanita pun, Jerman memiliki sosok pelatih kelas dunia.
Perkenalkan, Silvia Neid, pelatih wanita terbaik FIFA tahun 2016.
Mengalahkan dua rival beratnya, Jill Ellis (Amerika Serikat) dan Pia Sundaghe (Swedia), Neid baru saja mendapatkan penghargaan pelatih wanita terbaik untuk ketiga kalinya setelah tahun 2010 dan 2013. Keberhasilannya membawa Tim Nasional (Timnas) Wanita Jerman meraih medali emas Olimpiade Rio 2016 mengalahkan Swedia menjadi alasan utama di balik penghargaan ini.
Silvia Neid sendiri saat ini sudah tidak lagi menangani Timnas Wanita Jerman. Setelah Olimpiade Rio 2016 lalu, pelatih yang kini berusia 52 tahun tersebut mengundurkan diri. Sebelumnya, Neid menangani Timnas Wanita Jerman selama 11 tahun.
ADVERTISEMENT
Selama menangani timnas, Neid berhasil mempersembahkan 7 gelar, dengan rincian 1 gelar Piala Dunia Wanita (2007), 1 medali emas Olimpiade (2016), 2 trofi Piala Eropa Wanita (2009 & 2013), dan 3 gelar Piala Algarve (2006, 2012, & 2014). Ini belum termasuk 1 medali perunggu Olimpiade yang diperolehnya pada Olimpiade Beijing 2008.
Karier Silvia Neid di Timnas Wanita Jerman sendiri sangatlah panjang. Sebelum dia mulai menangani timnas senior pada 2005, dia sudah berkecimpung di timnas junior Jerman sejak 1996. Prestasinya ketika menangani timnas junior pun cukup mentereng. Bersama Timnas Wanita Jerman U-19, Neid berhasil menggondol 4 trofi penting, yakni 1 trofi Piala Dunia Wanita U-19 (2004) dan 3 trofi Piala Eropa Wanita U-19 (2000, 2001, & 2002). Prestasi inilah yang kemudian membuatnya ditarik ke timnas senior menggantikan Tina Thaune-Mayer.
ADVERTISEMENT
Ketika Neid memutuskan untuk terjun ke dunia kepelatihan, hal itu dilakukannya langsung setelah dia gantung sepatu. Wanita bertinggi 166 cm ini mengakhiri karier di klub TSV Siegen yang diperkuatnya sejak 1985. Bersama klub tersebut, mantan gelandang ini berhasil mempersembahkan 6 gelar Bundesliga (1987, 1990, 1991, 1992, 1994, & 1996) serta 5 gelar DFB-Pokal (1986, 1987, 1988. 1989, 1993). Sebelum berlabuh di Siegen, Neid juga berkontribusi atas keberhasilan SV Bergisch Gladbach meraih gelar ganda (Bundesliga & DFB-Pokal) pada tahun 1984.
Moncer di level klub, prestasi Neid di timnas sebagai pemain pun setali tiga uang. Sejak melakoni debut pada 1982 hingga pensiun, Neid berhasil mengumpulkan 111 caps timnas dan mencetak 48 gol.
ADVERTISEMENT
Selama 14 tahun memperkuat Timnas Wanita Jerman, Neid berhasil mengantarkan negaranya menjadi penguasa Eropa pada tahun 1989, 1991, dan 1995. Pada tahun 1995 itu, dia sebenarnya berkesempatan untuk mengawinkan gelar juara Eropa dan dunia. Sayang, pada final Piala Dunia Wanita 1995, Jerman harus menyerah di tangan Norwegia. Kegagalan itu akhirnya berhasil ditebus Neid saat menjadi pelatih 12 tahun berselang.
Kesuksesan Neid, baik sebagai pemain maupun pelatih di Timnas Jerman agak-agak mirip dengan keberhasilan Franz Beckenbauer. Legenda sepak bola Jerman berjuluk "Sang Kaisar" tersebut mampu mempersembahkan trofi Piala Eropa 1972 dan Piala Dunia 1974 sebagai pemain. Lalu, ketika dia dipercaya untuk menjadi pelatih timnas, satu gelar Piala Dunia (1990) pun mampu dia rengkuh. Baik Neid maupun Beckenbauer sama-sama sukses besar baik sebagai pemain maupun pelatih.
ADVERTISEMENT
Kini, Neid memang sudah tak lagi menjadi pelatih tim nasional. Posisi lowong yang dia tinggalkan kini diisi oleh Steffi Jones, mantan asisten yang juga pernah menjadi anak asuh Neid di timnas.
Mengingat dulu Neid juga merupakan asisten dari Thaune-Mayer, menarik untuk menanti kiprah Jones di Timnas Wanita Jerman. Tantangan terdekat yang menanti Jones saat ini adalah Piala Eropa Wanita tahun ini di Belanda. Swedia tentu masih menjadi tim yang paling harus diwaspadai. Selain karena faktor sang pelatih, Pia Sundaghe, Swedia tentu ingin membalas kekalahan di Olimpiade Rio 2016 lalu.