Menggugat Olok-Olok atas Ronda Rousey

4 Januari 2017 3:21 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ekspresi Ronda Rousey usai kalah dari Amanda Nunes (Foto: Christian Petersen)
Komisioner RAW, Stephanie McMahon mendapat sambutan tak mengenakkan ketika promosi gulat profesional milik sang ayah, Vince McMahon, itu sedang melawat ke Chicago, Selasa (27/12/2016) pagi WIB pekan lalu. Di kota yang belakangan terkenal karena tingkat kejahatan bersenjatanya itu, fans yang memadati Allstate Arena meneriakkan nama pahlawan lokal mereka, CM Punk (nama asli: Phil Brooks), ketika Stephanie sedang membuka acara RAW hari itu.
ADVERTISEMENT
"CM Punk! CM Punk! CM Punk! CM Punk! CM Punk!" teriak para fans itu.
Bagi Anda yang tidak familiar dengan kisah ini, CM Punk adalah mantan pegulat WWE yang kini sudah beralih profesi menjadi petarung mixed martial arts (MMA) profesional bersama promosi milik Dana White, Ultimate Fighting Championship (UFC). Punk sendiri keluar dari WWE setelah berulangkali menyatakan kektidaksukaannya terhadap para petinggi WWE yang sangat menganakemaskan John Cena. Dalam dua episode RAW tahun 2011 dan 2013, Punk bahkan pernah melakukan hal yang (konon) sebenarnya tidak ada dalam script: melakukan orasi pipebomb*.
Adapun, chant ini sendiri awalnya merupakan bentuk apresiasi dan kerinduan fans terhadap sosok CM Punk yang sering mereka anggap sebagai people's champion. Di WWE, Punk adalah sosok underdog, pemberontak, dan tidak bisa ditundukkan oleh penguasa. Namun, tak jarang juga chant tersebut dikorup dan diteriakkan semata-mata karena para fans tersebut merasa bahwa apa yang sedang mereka saksikan (baik itu promo maupun pertarungan) membosankan.
ADVERTISEMENT
Punk sendiri resmi keluar dari WWE dan bergabung dengan UFC pada akhir 2014. Selama dua tahun, suami mantan pegulat WWE, AJ Lee, ini berlatih dan terus berlatih untuk mempersiapkan debut pertarungannya di UFC. Perjalanan Punk mempersiapkan karier barunya ini sampai dibuatkan serial dokumenter berjumlah 4 episode yang diberi judul The Evolution of Punk.
Namun, persiapan Punk selama kurang lebih dua tahun itu berakhir dengan kekalahan menyesakkan dari Mickey Gall lewat submission setelah bertarung kurang dari 3 menit. Durasi waktu yang amat singkat ini kemudian digunakan Stephanie untuk menyerang balik fans RAW yang menghujatnya di Chicago.
"Kalau kalian bisa melakukan itu selama dua menit dan 15 detik, kalian bakal bertahan satu detik lebih lama dibanding Punk (di debut UFC-nya)," ejek Stephanie.
ADVERTISEMENT
***
Menjadi petarung MMA dan pegulat WWE memang dua hal yang sangat berbeda. Brock Lesnar tahu itu, Batista (nama asli: Dave Bautista) tahu itu, Ken Shamrock tahu itu, CM Punk tahu itu, dan Ronda Rousey tahu itu.
Ronda Rousey memang belum pernah "bertarung" di WWE, tetapi pada event Wrestlemania XXXI tahun 2015 lalu, Rousey sempat mampir ke WWE bersama kawannya yang merupakan bintang terbesar WWE, The Rock (nama asli: Dwayne Johnson). Pada acara tersebut, Rousey sempat naik ke atas ring dan "memberi pelajaran" pada Stephanie McMahon yang ketika itu coba mengusir The Rock dari arena. Seperti sudah bisa diduga, Stephanie menyerah dan kabur.
Sampai pada detik itu, Rousey masih menjadi hegemon di dunia MMA wanita. Ketika menghadiri Wrestlemania XXXI tersebut, rekor bertarung MMA petarung berjuluk "Rowdy" ini adalah 11-0. Dari 11 kemenangan itu, hanya ada 3 pertarungan yang durasinya lebih dari 1 menit, yakni pertarungan melawan Miesha Tate jilid pertama (3/3/2012), Liz Carmouche (23/2/2013), dan Sara McCann (22/2/2014). Bahkan, ada dua pertarungan yang hanya memakan waktu belasan detik (melawan Alexis Davis dan Cat Zingano). Singkatnya, hingga musim panas 2015, memikirkan siapa yang kira-kira bisa mengalahkan Rousey saja orang takkan sanggup.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, hanya dalam tempo 3 bulan, semua itu berubah.
15 November 2015, kompatriot Rousey, Holly Holm, menjadi orang pertama yang bisa mengalahkan Rousey. Lewat pertarungan yang berlangsung "hanya" dalam 59 detik, Rousey menyerah. Juri menyatakan Rousey kalah Knock Out (K.O.) setelah dihujani tendangan dan pukulan di kepala. Setelah itu, selama kurang lebih setahun Rousey memutuskan untuk "menyepi".
Absen dari dunia MMA, Rousey memilih untuk mengisi waktunya di dunia hiburan. Setelah sempat mendapat peran cukup besar di film Furious 7 bersama The Rock tahun 2015 lalu, publik mulai familiar dengan munculnya sosok Rousey di dunia gemerlap itu. Dia pun kemudian muncul di berbagai acara seperti ketika menjadi host di Saturday Night Live dan menjadi bintang tamu di serial televisi Drunk History.
ADVERTISEMENT
Ronda Rousey boleh kalah melawan Holly Holm, tetapi di mata publik, Ronda Rousey adalah MMA wanita dan MMA wanita adalah Ronda Rousey. Sebuah pengidentikkan yang barangkali hanya bisa disamai oleh Mike Tyson dan Muhammad Ali di dunia tinju, Jack Nicklaus dan Tiger Woods di olahraga golf, atau Pele dan Maradona di sepak bola. Ya, Ronda Rousey memang sebesar itu dan hal itu terjadi bukannya tanpa alasan. Rousey memang sehebat itu. Terlebih lagi, dia memiliki daya jual yang sulit ditandingi sebagai sosok ultimate badass woman.
Lalu datanglah Sang Singa Betina, Amanda Nunes.
Nunes datang dari negaranya, Brasil, ke halaman belakang rumah Rousey di Amerika Serikat dengan tingkat kepercayaan diri yang mungkin hanya bisa disamai Zlatan Ibrahimovic. Dalam sesi timbang berat badan (30/12/2016) lalu, Nunes mengenakan topeng singa.
ADVERTISEMENT
Nunes yakin betul bahwa Rousey sebenarnya tidak sehebat itu. Kekalahan dari Holm pada 2015 lalu membongkar banyak kelemahan Rousey terutama soal kakunya pergerakan dalam bertahan serta minimnya kreativitas serangan Rousey.
Keesokan harinya di ring oktagon Las Vegas, Sang Singa Betina "menelan" Rousey mentah-mentah.
48 detik. Itulah waktu yang dibutuhkan Amanda Nunes untuk mengalahkan Ronda Rousey.
"Hanya" 48 detik.
Setelah kekalahan itu, publik menyerang Rousey habis-habisan. Sosok Rousey yang setahun yang lalu masih mereka puja, mendadak jadi pariah yang hina. Scott van Pelt dari ESPN bahkan secara terang-terangan menyebut Ronda Rousey sebagai seorang penipu.
Amanda Nunes pun ikut-ikutan. Seperti menyiram bensin ke kobaran api, Nunes mem-posting gambar ini tak lama setelah dia mengalahkan Rousey.
ADVERTISEMENT
Publik makin senang dengan provokasi semacam ini. Entah ada berapa ribu meme yang beredar di dunia maya untuk mengolok-olok Ronda Rousey. Entah ada berapa puluh pengamat yang kemudian turut mengamini pernyataan Scott van Pelt. Hampir semua orang yang mengikuti perkembangan olahraga ini mendadak bertingkah bagai warga kampung yang memergoki pasangan mesum: bersorak dan berpesta pora sembari menghujat sang bintang jatuh.
***
Kompetisi MMA memang bukan perkara sepele. Kemenangan di pertarungan-pertarungan MMA seringkali ditentukan oleh hal-hal yang tidak masuk dalam hitung-hitungan. Bukan takhayul, tentu saja, tetapi lebih soal bagaimana olahraga ini menuntut kesiapan fisik, mental, dan teknik yang kalau bisa selalu lebih dari 100%. Selain itu, karena MMA merupakan olahraga tarung bebas di mana pengaruh dari berbagai jenis olahraga bela diri tumpek blek di sana, maka ilmu yang berlaku di sana pun banyak sekali.
ADVERTISEMENT
Josh Gross, dalam sebuah kolom di Bleacher Report mengatakan bahwa kelemahan utama Ronda Rousey sebenarnya terletak pada diri sang pelatih, Edmond Tarverdyan. Menurut Gross, Tarverdyan tidak pernah menyelesaikan masalah-masalah yang ada pada permainan Rousey. Alih-alih menyelesaikan masalah tersebut, Taverdyan justru membuat Rousey terus memfokuskan diri pada permainannya sendiri. Padahal, seperti yang telah ditunjukkan dalam pertarungan melawan Holm, Rousey punya beberapa kelemahan yang (akhirnya menjadi sangat) kentara.
Lebih lanjut, Gross juga menyebutkan bahwa kesalahan lain Tarverdyan adalah keputusan taktikalnya. Rousey yang selama ini menjadi dominan sebagai petarung yang mengandalkan grapple, justru dimintanya untuk mengandalkan tinju sebagai senjata utama. Padahal, cara bertinju Rousey -- seperti terlihat dari footwork dan gerakan kepalanya yang kaku -- sangat buruk untuk ukuran kompetisi sekelas UFC.
ADVERTISEMENT
Pendapat Gross ini segendang-sepenarian dengan apa yang sudah lebih dulu dikatakan ibu Ronda Rousey, Dr. AnnMarie De Mars, yang dulunya merupakan juara dunia judo. Dr. De Mars menyebut bahwa Tarverdyan adalah "pelatih yang sangat buruk" karena keengganannya menggunakan judo -- yang pada dasarnya merupakan modal utama Rousey -- sebagai senjata utama.
Ronda Rousey, menurut Mike Chiapetta dalam kolom yang sama, pada akhirnya juga mengalami kejatuhan karena ketidakmampuannya untuk beradaptasi. Hal ini, menurut Chiapetta, juga kurang lebih disebabkan oleh tidak tepatnya pendekatan yang digunakan oleh Tarverdyan. Selain keengganan untuk mencoba metode bertarung yang berbeda, cara Tarverdyan memotivasi Rousey juga dipermasalahkan. Bagi Chiapetta, karena Rousey adalah target bagi semua petarung MMA wanita di seluruh dunia, memotivasi Rousey tidak cukup hanya dengan puk-puk di pundak, melainkan dengan lecutan.
ADVERTISEMENT
***
Ronda Rousey, pada akhirnya, memang merupakan sosok yang fenomenal. Dialah yang membuat pamor MMA wanita bisa setara dengan MMA pria. Ketika dia masih jadi sosok tak terkalahkan dulu, Business Insider dan Sports Illustrated pernah menobatkannya sebagai Atlet Paling Dominan Sepanjang Masa. Kemudian, lewat sebuah polling, para pembaca ESPN juga menobatkan Rousey sebagai atlet wanita terbaik sepanjang masa. Rousey pun berhasil menjadi petarung UFC -- dari divisi pria maupun wanita -- dengan bayaran termahal.
Rousey mengangkat level para petarung wanita ke tingkat yang sebelumnya tak pernah dibayangkan. Karena Rousey sendiri pula lah, muncul atlet-atlet seperti Holly Holm dan Amanda Nunes yang akhirnya berhasil mengalahkan dirinya. Selain itu, harkat olahraga tarung bebas ini juga terangkat oleh kiprah Rousey di dalamnya. UFC memang sudah ada sejak lama, tetapi jika tidak ada Rousey, boleh jadi olahraga ini; promosi ini, tidak akan bisa mencapai level seperti sekarang ini. Olahraga yang dulu bahkan sempat dilarang ini kemudian menjadi salah satu olahraga terpopuler di jagat raya dan Rousey adalah salah satu penancap tonggak yang sangat tidak layak untuk kemudian disebut sebagai penipu.
ADVERTISEMENT
Karena itulah, di sini, kami dari kumparan secara resmi menggugat segala macam olok-olok yang ditujukan terhadap Ronda "Rowdy" Rousey.
*) Pipebomb merupakan istilah yang digunakan di dunia gulat profesional untuk menyebut promo berisi gugatan terhadap pihak-pihak yang menjadi "musuh bersama" dalam narasi yang sedang dijalankan. Selain dari CM Punk, pipebomb terkenal lain datang dari istrinya, AJ Lee, yang ketika itu menggugat eksistensi The Bella Twins dan para bintang serial Total Divas lainnya.