Misi Maha Berat Menanti Chris Coleman di Sunderland

20 November 2017 5:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Coleman saat melatih Wales. (Foto: GEOFF CADDICK / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Coleman saat melatih Wales. (Foto: GEOFF CADDICK / AFP)
ADVERTISEMENT
Kiprah Chris Coleman di Tim Nasional Wales berakhir dengan kegagalan menyakitkan. Setelah berhasil membawa Gareth Bale dkk. ke semifinal Piala Eropa 2016, pria 47 tahun itu gagal mengantarkan The Dragons ke putaran final Piala Dunia 2018.
ADVERTISEMENT
Pada partai hidup-mati di fase grup menghadapi Republik Irlandia, Wales kalah dengan skor tipis 0-1. Dengan demikian, mereka pun dipastikan gagal melaju ke babak play-off. Prestasi di Piala Dunia 1958 pun gagal mereka ulangi.
Setelah dipastikan gagal melaju ke Piala Dunia itu, Wales sempat menjalani dua pertandingan lagi di bawah Coleman pada jeda internasional lalu. Dalam dua laga itu, mereka menghadapi dua negara yang akan berlaga di Rusia tahun depan, Prancis dan Panama.
Menghadapi Prancis di Stade de France, Wales kalah 0-2 lewat gol Antoine Griezmann dan Olivier Giroud. Sementara, pada partai kontra Panama, meski unggul lebih dulu melalui Tom Lawrence, mereka akhirnya harus puas bermain imbang setelah Armando Cooper mencetak gol penyama kedudukan pada menit ketiga injury time babak kedua.
ADVERTISEMENT
Dua hari usai laga melawan Panama itu, tepatnya pada 17 November 2017, Coleman akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya. Namun, mantan manajer Fulham itu tak perlu menunggu lama untuk mendapat pekerjaan baru. Pada 19 November 2017 waktu setempat, Coleman diresmikan sebagai manajer baru Sunderland.
Di Sunderland, Coleman menghadapi tugas maha berat. Pasalnya, The Black Cats saat ini adalah juru kunci Divisi Championship. Padahal, mereka baru saja terdegradasi dari Premier League pada akhir musim lalu.
Dari 17 pertandingan, Sunderland baru mengemas satu kemenangan. Sementara, delapan laga lain berakhir imbang dan delapan sisanya berujung dengan kekalahan. Kemenangan yang dimaksud pun mereka raih pada pekan kedua. Artinya, sudah 15 pekan klub yang bermarkas di Stadium of Lights ini puasa kemenangan.
ADVERTISEMENT
Dalam 15 dari total 17 pekan itu, Sunderland dipimpin oleh Simon Grayson yang mengambil alih pos manajerial dari David Moyes. Grayson sendiri kemudian dipecat pada 31 Oktober silam, atau sebelum jeda internasional. Hasil imbang 3-3 melawan Bolton Wanderers adalah musababnya. Setelah Grayson dipecat, Sunderland kalah dari Middlesbrough dan ditahan imbang Millwall.
Adapun, hasil imbang dengan Millwall itu membuat The Black Cats mencatatkan sebuah rekor buruk. Itu adalah kegagalan ke-20 Sunderland secara berturut-turut menang di kandangnya.
Coleman sendiri bakal memulai debut sebagai manajer pada pekan ke-18 nanti menghadapi Aston Villa. The Villans saat ini berada di peringkat lima klasemen.
"Saya merasa terhormat ditunjuk menjadi manajer Sunderland dan saya merasa sangat bangga telah dipercaya sebagai sosok yang tepat oleh pihak klub," ujar Coleman seperti dikutip dari laman resmi Sunderland.
ADVERTISEMENT
"Pihak klub telah bekerja keras untuk memastikan bahwa kami adalah pasangan yang cocok serta menunjukkan bahwa ada potensi besar di sini," pungkasnya.
Mampukah Coleman mengangkat Sunderland? Mari kita tunggu.