Masa Depan Cerah Ekspor Pertanian Indonesia

Konten dari Pengguna
9 Juli 2019 10:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yohanna Deony tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi foto petani memperlihatkan cabe yang dipanen. (Foto: ANTARA FOTO/Arnas Padda/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi foto petani memperlihatkan cabe yang dipanen. (Foto: ANTARA FOTO/Arnas Padda/)
ADVERTISEMENT
Indonesia itu luas. Sangat luas, bahkan, dengan lahan yang subur-subur berkat tanah vulkanik yang berlimpah di penjuru Nusantara. Sebuah keistimewaan yang jelas tidak dimiliki banyak negara lain di dunia.
ADVERTISEMENT
Dengan semua keutamaan tersebut, sangat wajar jika kemudian, sektor pertanian menjadi bidang yang sangat penting bagi Republik ini. Bukan hanya untuk pemenuhan kebutuhan sendiri - namun juga sebagai modal perdagangan dengan negara-negara lain. Memenuhi kebutuhan negara lain lewat keunggulan yang hanya kita miliki sendiri.
Itulah mengapa, ekspor pertanian menjadi begitu penting keberlangsungannya. Ia bukan hanya pencipta devisa, namun juga modal Indonesia untuk dipandang tinggi. Selayaknya Jepang atau Korea Selatan berbicara lewat teknologi yang mereka ciptakan dan mereka jual ke seluruh dunia, Indonesia pun bisa berbicara dengan pertaniannya.
Beberapa orang mungkin masih menganggapnya remeh. Bagaimana mungkin, pikir mereka, membandingkan ekspor teknologi seperti smartphone, televisi, hingga mobil dengan hasil-hasil pertanian seperti beras, singkong, atau buah-buahan? Padahal jika kita telaah kembali, ekspor hasil-hasil pertanian sejatinya lebih mulia: bagaimanapun, hasil-hasil pertanian kita berguna untuk memenuhi kebutuhan primer manusia. Kebutuhan-kebutuhan yang begitu dasar untuk keberlangsungan hidup.
ADVERTISEMENT
Apa gunanya smartphone jika Anda makan pun tak bisa karena tidak ada hasil pertanian yang bisa dimakan?
Seperti itulah gambarannya. Itu juga mengapa, menggenjot produksi hasil tani dan berupaya mengekspornya ke seluruh dunia menjadi penting bagi Indonesia. Bayangkan jika sektor pertanian kita begitu maju hingga banyak negara-negara maju bergantung pada kita. Sangat membanggakan, bukan?
Indonesia bisa menjadi seperti Jepang yang dikenal dengan ekspor teknologinya, dengan menjadi negara pengekspor besar di sektor pertanian. Kuncinya, adalah bagaimana memanfaatkan potensi besar yang sudah dimiliki Indonesia dan memupuk keberanian para petani dan pengusaha di bidang pertanian kita untuk go international.
Pelan-pelan, kita tentu berharap bisa menuju ke sana. Apalagi, data yang ada saat ini memberikan optimisme: nilai ekspor hasil pertanian Indonesia selama empat tahun terakhir mencapai Rp 1.764. Mengutip Katadata, nilai ekspor tahun 2018 bahkan meningkat sebesar 29,7 persen dibandingkan nilai ekspor pada tahun 2016.
ADVERTISEMENT
Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) juga menunjukkan, neraca perdagangan hasil pertanian Indonesia pada 2018 surplus dengan total 10 miliar dolar AS.
Menjanjikan? Jelas, terutama dengan makin variatifnya jenis-jenis hasil pertanian dan perkebunan yang bisa diekspor Indonesia. Indonesia, misalnya, berpotensi untuk mengekspor minyak nabati, lemak, lateks, dan karet alam ke pasar Jepang. Sementara untuk pasar Brasil, pemerintah Indonesia sedang menjajaki ekspor salak, manggis, hingga nanas.
Nah, menarik bukan? Sudah saatnya kita #BeraniEkspor, karena potensi besar ada di sana. Tak perlu khawatir juga akan repot untuk mengurusnya karena sekarang Badan Karantina Pertanian melayani dengan sangat baik lewat #142KarantinaMelayani.