THE EXPERT with PIDI BAIQ

Konten dari Pengguna
28 Februari 2018 16:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yolanda Cenderakasih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Aku sebal. Aku sebal karena aku telat. Aku telat karena ada rapat di kampus sambil makan-makan. Gara-gara itulah, jalanan macet. Tapi demi Ayah, jalan sambil gemeteran, aku rela.
ADVERTISEMENT
Skip ke sampai di Kumparan. Salah euy, jadi ke IDS malah. Serasa mau kuliah apa tebar pesona ke anak kuliahan lain.
Sisa kursi tinggal sedikit, tak usah duduk juga teu apa. Bisa ngeliat ayah lebih jelas dan diliat ayah lebih utuh malah kalo berdiri. Di depan pintu, pula.
Ayah Pidi Baiq. Yang kalo kata gebetan yang mungkin dia ga anggep aku gebetan, tulisan nama ayah itu kayak partai. soalnya, dia pikir PD.BAIK (?) ah. Tak seru memang dia.
Seperti biasa. Ayah ngaco. Tapi itu yang bikin orang jatuh cinta, bukan?
Ketinggalan sejarah cerita awal sebelum ayah nulis, tapi gapapa. Aku sudah tahu. Atau kalau ada yang belum aku tahu, aku bisa pura-pura tahu. Kan aku pintar (?) hehe
ADVERTISEMENT
Aku senang. Acara belum selesai. Aku bawa buku titipan temanku untuk ditandatangani dan salam dari teman-temanku yang biasanya jadi pendengarku berkoar tentang Imam Besar The Panasdalam. Aku takut. Seperti yang aku sampaikan ke ayah lewat twitter kemarin malam. Aku selalu takut kalau misalnya ketemu beliau dan tak dapat berbincang. Semoga ayah lihat aku.
#theexpert #pidibaiq #