news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kemenangan Lalu Zohri dan Bendera Merah-Putih yang Telat Disiapkan

12 Juli 2018 14:03 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lalu M Zohri, pemuda Indonesia menjadi juara dunia lari 100 M untuk U-20. (Foto: Dok. Kemenpora)
zoom-in-whitePerbesar
Lalu M Zohri, pemuda Indonesia menjadi juara dunia lari 100 M untuk U-20. (Foto: Dok. Kemenpora)
ADVERTISEMENT
Rabu (11/7/2018) malam sekitar pukul 20:00 waktu Finlandia --yang kondisinya masih cukup terang, tak ada yang menyangka pelari Indonesia bakal mencetak sejarah baru di IAAF World U-20 Championships.
ADVERTISEMENT
Lalu Muhammad Zohri namanya. Sprinter asal Desa Pemenang Barat, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, itu menjadi juara dunia di nomor favorit cabang olahraga atletik, lari 100 meter putra.
Start dari jalur 8, Zohri finis tercepat dengan waktu 10,18 detik. Artinya, pemuda kelahiran 1 Juli 2000 ini berlari sejauh 1,2 meter per detik. Dari kekuatan kakinya itu, sejarah pun tercipta bagi Indonesia di Ratina Stadium, Tampere, Finlandia, setelah 32 tahun lamanya.
Dikutip dari laman resmi Asosiasi Internasional Federasi Atletik (IAAF), pencapaian terbaik Indonesia di kejuaraan dunia U-20 adalah finis kedelapan. Selang 32 tahun, Zohri muncul mencetak sejarah baru, tak tanggung-tanggung: juara dunia.
Well, di balik momen bersejarah itu, bendera Merah-Putih yang telat disiapkan cukup menjadi sorotan. Di setiap turnamen olahraga, sebuah tradisi kebanggaan sekaligus momen penuh haru adalah ketika sang atlet diselimuti oleh bendera negaranya.
ADVERTISEMENT
Namun, saat dipastikan menjadi juara usai mengalahkan Anthony Schwartz (Amerika Serikat) yang finis 10,22 (.211) detik dan Eric Harrison (Amerika Serikat) di tempat ketiga dengan waktu 10,22 (.220) detik, Zohri terlihat mondar-mondir di trek.
Dari video yang ada, Schwartz dan Harrison langsung dihampiri petugas dan mendapatkan bendera Amerika Serikat. Dalam sesi foto bersama, pun hanya Zohri yang tampil tanpa dibalut bendera Merah-Putih. Sementara duo negeri Paman Sam di kanan-kirinya sudah dengan bangga memegang benderanya.
Berdasarkan keterangan yang diterima kumparanSPORT, tim atau staf Kedutaan Besar Indonesia tidak berpikir untuk menyiapkan bendera Merah-Putih. Adapun panitia penyelenggara disebut telah menyiapkan, meski butuh waktu cukup lama hingga bisa diberikan kepada Zohri.
ADVERTISEMENT
Begitu pula orang-orang di stadion. Tak ada yang menyangka Indonesia bisa menjadi juara dunia dan mencetak sejarah baru dari kaki seorang remaja asal Lombok.
Selain Zohri, ada dua atlet lain dari Indonesia: Halomoan Edwin Binsar di nomor lari gawang dan Idan Fauzi untuk lompat galah. Sayangnya, Idan gagal berangkat terkendala galah yang tidak diizinkan dibawa oleh pihak maskapai.
Halomoan sendiri bisa berlaga bersama Zohri di Finlandia. Namun, di nomor 110 meter lari gawang putra itu, Halomoan tidak mampu mencapai final yang bakal digelar pada Kamis (12/7).
Kedua atlet (Zohri dan Halomoan) berada di Tampere, Finlandia, ditemani pelatih masing-masing yakni Erwin Renaldo Maspaitella dan Kikin Ruhuddin. Sebelumnya, PB PASI sendiri tidak memiliki target muluk dari Zohri dan Halomoan.
ADVERTISEMENT
Namun, sekali lagi seorang remaja 18 tahun asal pelosok Lombok Utara bisa membuktikan bahwa siapa pun bisa bermimpi untuk mencetak sejarah. Ingat, Zohri namanya, sang juara dunia U-20 nomor 100 meter putra.