news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

JK Prihatin Banyak Konflik di Berbagai Negara Libatkan Agama

13 Desember 2017 12:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jusuf Kalla di Asia Interfaith Youth Peace Camp. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla di Asia Interfaith Youth Peace Camp. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka kegiatan 2017 Religions for Peace Asia Interfaith Youth Peace Camp. Kegiatan ini mengusung tema yakni 'Raising Awareness on Climate Change: Gotong Royong for Our Earth'.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya di hadapan 68 delegasi dari 17 negara-negara Asia-Pasifik, JK menyinggung soal konflik. Misalnya soal masalah Yerusalem dan perubahan iklim di berbagai belahan dunia.
"Di berbagai negara di dunia saat ini, banyak konflik dan konflik, pengeboman di mana-mana yang melibatkan kelompok dari satu agama yang sama maupun yang berbeda agama. Itu permasalahan di dunia," kata JK di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (13/12).
"Hari ini kita melihat banyak demonstrasi tentang Yerusalem, dimana-mana. Yerusalem adalah pusat dari tiga agama, Kristen, Yahudi dan Islam tetapi tetap saja ada konflik di sana," lanjut dia.
Jusuf Kalla di Asia Interfaith Youth Peace Camp. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla di Asia Interfaith Youth Peace Camp. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Melihat hal tersebut JK mengingatkan kepada seluruh delegasi akan pentingnya kegiatan ini. Selain masalah konflik, JK juga menjelaskan soal perubahan iklim seperti yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
"Ada cuaca dingin ekstrem di Eropa dan AS, tetapi ada pula kebakaran hebat di California. Sama seperti Indonesia yang mengalami perubahan iklim yang juga terjadi di beberapa negara," ucap Jusuf Kalla.
Soal perubahan iklim, JK membeberkan fakta soal penebangan hutan-hutan tropis di Indonesia. Dimana kayu dari hutan-hutan di Indonesia kemudian dijual oleh perusahaan asing dengan harga murah.
"Masalahnya ada pada manusia itu sendiri. Sebelumnya Indonesia punya 115 juta hektar hutan. Siapa yang menebang hutan (itu)? Perusahaan dari AS, Jepang, Korea, menebang kayu Indonesia dengan murah sehingga hutan kita hilang dan hal itu menyebabkan perubahan iklim dimana-mana," jelasnya.
JK berharap agar kegiatan 2017 Religions for Peace Asia Interfaith Youth Peace Camp ini dapat menghasilkan sesuatu yang bisa diimplementasikan dikemudian hari. Bukan hanya antar perorangan namun juga antar generasi.
ADVERTISEMENT
"Terima kasih untuk anda semua, saya katakan sekali lagi, bukan konferensinya yang penting. Yang terpenting adalah bagaimana implementasi konferensi antara orang ke orang, hubungan yang baik, agar antar generasi dapat memahami hal ini," tutur JK.