Mengenal Cairan Infus yang Biasa Ditemukan di Rumah Sakit

19 November 2017 15:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Cairan Infus (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cairan Infus (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jika kita pergi ke rumah sakit, pasti menemukan pasien yang tubuhnya terpasang selang dan jarum infus. Selang infus itu untuk menyalurkan cairan ke dalam tubuh melalui pembuluh darah vena.
ADVERTISEMENT
Ternyata, cairan infus itu mempunyai macam-macam jenis dan juga fungsi. Menurut salah satu dokter di rumah sakit negeri di Kota Yogyakarta, dr Rizky Ferdiansyah, cairan infus itu ada yang bernama koloid dan ada yang bernama elektrolit.
"Secara garis besar, cairan infus itu dibagi dua, yaitu, koloid dan elektrolit," kata dr Rizky Ferdiansyah kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (19/11).
"Cairan juga ada yang fungsinya mengganti cairan tubuh, pengganti nutrisi, ada juga untuk transfusi darah dan memasukkan obat ke dalam tubuh," lanjut dia.
Jarum Infus (Foto: Mediplus India)
zoom-in-whitePerbesar
Jarum Infus (Foto: Mediplus India)
Obat yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui selang infus awalnya disuntikkan terlebih dahulu. Rizky Ferdiansyah juga menjelaskan kalau selang infus dapat berfungsi untuk menghubungkan pembuluh darah vena dengan bagian luar tubuh.
ADVERTISEMENT
"Kalau untuk selang infusnya itu bisa dari anak-anak sampai dewasa," ucap Rizky Ferdiansyah.
Ada beberapa alasan seorang pasien sampai harus diinfus. Biasanya dokter memberikan infus kepada pasien jika kekurangan banyak darah dan tidak bisa minum obat melalui mulut.
"Pertama dehidrasi, kekurangan cairan, kekurangan darah banyak, pasien harus diinfus. Ada juga pasien tidak bisa minum obat lewat mulut, agar obat bisa masuk kita masukkan lewat infus," imbuhnya.
Kemudian pasien diinfus jika akan melakukan operasi. Karena saat operasi, pasien tidak akan sadarkan diri.
"Dia bisa makan, minum, cairan bagus. Nah selama operasikan dibuat tidak sadar, nah masuknya obat itu lewat cairan infus. Tanpa harus usaha dari pasien itu sendiri," beber Rizky Ferdiansyah.
ADVERTISEMENT
Lalu ketika pasien selalu muntah-muntah dan setelah kecelakaan. Biasanya dokter langsung memasangkan infus ke pasien.
"Lalu abis kecelakaan, kehilangan banyak darah, nah untuk mengganti (cairan darah yang hilang) maka lewat infus," tuturnya.