PM Najib Tempati Kamar yang Sama dengan Raja Salman di St. Regis Bali

28 Juni 2017 11:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PM Malaysia Najib Razak (Foto: REUTERS/Nikhil Monteiro)
zoom-in-whitePerbesar
PM Malaysia Najib Razak (Foto: REUTERS/Nikhil Monteiro)
ADVERTISEMENT
Tidak hanya mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan keluarga saja yang berlibur di Bali. Ternyata, Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Tun Razak juga memutuskan untuk menikmati liburan Idul Fitri bersama keluarga di Pulau Bali.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pariwisata Bali Anak Agung Yuniartha Putra dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip Antara, Rabu (28/6), menjelaskan PM negara tetangga tersebut mendarat di Bali pada Senin (26/6), tiba pukul 12.53 WITA, dan disambut langsung Gubernur Bali I Made Mangku Pastika. Kapolda Bali Irjen Petrus Golose, Pangdam IX Udayana Mayjen Komarudin Simanjuntak, serta Danlanud Ngurah Rai Kolonel Penerbang Wayan Superman juga turut menyambut tamu istimewa dari Negeri Jiran ini.
"PM Najib menginap di Hotel St Regis Nusa Dua. Hotel ini sebelumnya digunakan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis Al Saud saat berlibur ke Bali beberapa waktu lalu. Selain hotel yang sama, ternyata PM Najib Tun Razak juga menempati kamar yang dipakai Raja Salman, President Suites," kata Anak Agung Yuniartha Putra.
ADVERTISEMENT
Agung mengatakan, kamar itu memang cukup spesial bagi para tamu VVIP karena menyajikan pemandangan ke laut lepas. Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik kehadiran PM Malaysia di Bali yang dinilainya bisa menjadi pemicu atau endorser yang istimewa buat wisatawan asal Malaysia.
Menurut dia, seorang pemimpin dan panutan negara merupakan orang nomor satu yang semua perilakunya pasti akan ditiru oleh rakyatnya.
"Dan Alhamdulillah, PM Najib memilih ke Bali. Terima kasih Bapak Najib," ucap Arief.
Arief Yahya (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Arief Yahya (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Menteri asal Banyuwangi itu mengatakan, kunjungan PM Najib Tun Razak ini menjadi momen tepat bagi Indonesia untuk menggaet wisman asal Malaysia. Selama ini, wisman dari negeri serumpun ini jumlahnya bergerak dinamis dan cenderung menurun.
ADVERTISEMENT
Jumlah wisatawan dari Malaysia mencapai 1,43 juta orang pada 2013, turun sekitar 10 persen menjadi 1,27 juta orang pada 2014 dan pada 2015, wisatawan Malaysia turun menjadi 1,24 juta orang atau sekitar 2,26 persen penurunan.
Berlanjut pada 2016 jumlah wisman Malaysia sekitar 1,18 juta dan pada 2017 target wisman malaysia ke Indonesia sekitar 1,3 juta orang.
"Dengan kesan yang baik, liburan yang menyenangkan PM Malaysia yang akan menjadi bahan yang diliput banyak media di sana. Tentu ini akan memberi keuntungan tersendiri bagi pariwisata Indonesia. Insya Allah target wisman Malaysia semakin meningkat dan mencapai target kenaikan yang signifikan," imbuh Arief Yahya.
Obama berwisata di Jatiluwih. (Foto: Wira Suryantala/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Obama berwisata di Jatiluwih. (Foto: Wira Suryantala/Antara)
Arief Yahya juga menambahkan hal yang harus dilakukan untuk merawat kepercayaan wisatawan dari Malaysia dan ASEAN adalah mempromosikan tujuan wisata yang lebih variatif. Bali tentu saja masih selalu menjadi destinasi favorit, akan tetapi menjadi penting untuk mengenalkan tujuan wisata yang lain dengan lebih gencar dan masif.
ADVERTISEMENT
"Ini penting agar wisatawan ASEAN dan Asia, yang jarak tempuhnya relatif dekat, dan sudah akrab dengan Indonesia, tidak melulu disodori tujuan wisata yang itu-itu saja. Dengan jarak yang dekat, opsi bagi turis-turis ASEAN menjadi lebih banyak," tutur Arief Yahya.
Sementara itu Barack Obama beserta keluarga dikabarkan hari ini sudah meninggalkan Bali untuk melanjutkan liburannya di Yogyakarta. Obama dan keluarga akan berada di Kota Gudeg hingga 30 Juni 2017.