Pendidikan Al-Qur’an Dan Hadis Untuk Kemampuan Pemikiran Kritis Siswa

yunaeni
mahasiswa IAIN Pontianak program pendidikan agama islam fakultas tarbiyah ilmu keguruan
Konten dari Pengguna
21 Mei 2024 15:37 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari yunaeni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi wanita tangan berdoa untuk berkat dari Tuhan pada latar belakang matahari terbenam sumber: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita tangan berdoa untuk berkat dari Tuhan pada latar belakang matahari terbenam sumber: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (1991: 232) kata pendidikan berasal dari kata “didik” yang bila digabungkan dengan awalan “me-” menjadi “mendidik” yaitu yang mengajar dan mendorong pembelajaran terkait dengan akhlak dan pikiran. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai suatu proses yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan perilaku seseorang atau kelompok melalui pengajaran dan pelatihan. Pendidikan ini juga dapat menekankan pada proses, cara, dan disiplin mengajar. (Pupu dan Yanita. 2018 : 5)
ADVERTISEMENT
Tidak jauh berbeda dengan pendapat Abd Rahman dkk. (2022 : 4) sama halnya tantang Pendidikan, menurutnya bahwa pendidikan ini tidak hanya berfokus pada perolehan ilmu pengetahuan dan pengembangan karakter saja, akan tetapi dapat juga mendukung upaya pemenuhan kebutuhan, keinginan, dan kemampuan individu (peserta didik) sehingga tercapai kehidupan pribadi dan sosial, yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Pendidikan ini juga tidak hanya penting bagi generasi mendatang (masa depan), akan tetapi penting juga bagi generasi anak-anak masa kini yang dengan cepat mendekati usia dewasa. Pendidikan ini juga merupakan proses pendidikan yang menjadikan setiap orang (peserta didik) lebih mampu memahami, berempati, bijaksana, dan kritis dalam berpikir. (Abd Rahman dkk. 2022 : 4)
ADVERTISEMENT
Dalam Pengertian Al-qur’an Menurut Salim Said Daulay dkk. (2023:473) dalam jurnalnya yang berjudul pengenalan al-qur’an menurutnya bahwa al-Qur’an secara bahasa berasal dari kata “qara-a, yaqra-u, qira’atan, atau qur-anan yaitu yang menyatukan (al-jam’u) dan mengumpulkan (al-dhammo) huruf-huruf dan kata-kata dari suatu daerah ke daerah lain dengan secara struktur. Disebut Al-Qur'an karena ia mengandung wawasan tentang setiap aspek kehidupan serta wawasan dari ilmu pengetahuan. Tetapi para ulama juga mempunyai pengetahuan yang luas mengenai makna Al-Qur'an, yang mengutip dari nama Abdul Djalal (2000:6) bahwa beberapa ulama menyampaikan nama Al-Qur'an ini tidak hanya berasal dari kata "qara'a", tetapi juga seperti nama khusus (isim alam) bagi umat Islam, Al-Qur’an ini mirip dengan nama kitab Taurat dan Injil. Kitab Al-quran ini ditujukan khusus kepada kitab Suci yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW Oleh Allah SWT. (Salim said Daulay Dkk. 2023:473)
ADVERTISEMENT
Kemudian Dalam pandangan Islam, tentang manusia dalam Al-Qur'an (naql) tidak menyamai manusia dengan hewan jika manusia masih mengunakan akal dan semua yang diberikan oleh Allah dengan kadarnya sebagai manusia. Maksudnya demikian, Manusia ini diberkahi dengan kualitas hidup yang lebih tinggi dibandingkan hewan karena kecerdasan dan kemampuan mereka yang unggul dalam memahami dan memanfaatkan sumber daya alam di alam semesta. Selama manusia menggunakan akal dan karunia sesuai dengan tujuan dan maksud yang telah ditentukan Tuhan, manusia dianggap sebagai makhluk yang istimewah dan tidak disamakan dengan hewan. Akan tetapi jika manusia tidak mempergunakan dengan akal dan yang mana tuhan semua berikan yang sangat tinggi nilainya seperti pemikiran, kalbu, jiwa raga, serta panca indra yang baik dan benar, maka walaupun manusia mempunyai potensi dan kemampuan yang tidak terbatas, namun jika tidak dimanfaatkan sesuai dengan maksud dan tujuan tuhan, maka umat manusia bisa kehilangan kemampuannya dan kedudukannya, hingga akhirnya kedudukannya sama dengan seperti hewan. (Eka K. dan Nurhasanah B. 2018:83)
ADVERTISEMENT
Sebagaimana firman Allah SWT. dalam Al-Qur‟an, surat Al A‟Raaf ayat 179, berikut ini:
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيْرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِۖ لَهُمْ قُلُوْبٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ بِهَاۖ وَلَهُمْ اَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُوْنَ بِهَاۖ وَلَهُمْ اٰذَانٌ لَّا يَسْمَعُوْنَ بِهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ كَالْاَنْعَامِ بَلْ هُمْ اَضَلُّۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْغٰفِلُوْنَ
Artinya : “Dan Sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai”. (Q.S. Al A-Raaf : 179) (Ahmad Hamid. 2015:403)
ADVERTISEMENT
Aspek yang sangat penting dalam masyarakat modern adalah kemampuan siswa dalam berpikir kritis. Karna, kemampuan berpikir kritis bisa menjadi bakat yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Di lingkungan sekolah, kemampuan berpikir kritis membantu siswa menganalisis informasi, memecahkan masalah, dan membuat kesimpulan yang tepat. Selain itu, dalam lingkungan sosial masyarakat, berpikir kritis untuk kemampuan seseorang dalam berkomunikasi secara efektif, memahami sudut pandang orang lain, dan berpartisipasi dalam diskusi yang konstruktif. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa sejak masa kini mungkin agar dapat membantu mereka menghadapi tantangan dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. (Sri Dahani dkk. 2021:35)
Mengajarkan keterampilan berpikir kritis secara terus-menerus dan sistematis sangat bermanfaat bagi individu atau kelompok orang. Hal ini tidak hanya berharga dalam kehidupan sehari-hari, tetapi terutama penting dalam memahami dan mempelajari Hadis dan Al-Qur'an. Menurut Islam, manusia mempunyai kemampuan untuk berpikir dan berkehendak, yang menunjukkan kemurnian dan pengendalian diri mereka. Manusia dapat berpikir secara benar dan logis dalam menyelesaikan berbagai permasalahan hidupnya dengan keterampilan berpikir kritis yang baik. Dalam pemahaman ini yang lebih mendalam dan akurat terhadap ajaran agama serta berpikir dengan lebih efektif. (Muhammad Fahrurrozi. 2021:46)
ADVERTISEMENT
Layanan bantuan siswa, tujuan pembelajaran, strategi dan metode, serta fasilitas pembelajaran sangat penting untuk memperkuat keterampilan berpikir kritis. Salah satu gaya mengajar yang efektif untuk tujuan ini disebut Pembelajaran Berbasis Masalah (Cbritical Thinking PBL). PBL merupakan paradigma atau model pendidikan yang menitikberatkan pada pengajaran siswa yang memberikan perhatian individu pada awal proses pembelajaran. Model ini mendorong siswa untuk proaktif dalam mencari solusi, yang pada akhirnya memperkuat kemampuan berpikir kritis. (Muhammad Fahrurrozi. 2021:47)
DAFTAR REFERENSI
Abd Rahman dkk. 2022. Pengertian pendidikan ilmu pendidikan dan unsur-unsur pendidikan. Jurnal Al Urwatul Wutsqa : Kajian Pendidikan Islam. Vol 2 No 1 hal 1-8
Ahmad Hamid. 2015. sekelumit kandungan isi Alquran. SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS IKAPI : Banda aceh.
ADVERTISEMENT
Eka Kurniawati dan Nurhasanah Bakhtiar, 2018. Manusia menurut konsep Alquran dan sains. Jurnal of natural science and integration. Vol 1 No 1 hal 78-94
Muhammad Fahrurrozi. 2021. Urgensi penguatan keterampilan berpikir kritis pada mata pelajaran Alquran Hadist. Jurnal penelitian keislaman. Vol 17 No 01 hal 39-50
Salim said Daulay DKK. 2023. Pengenalan Alquran. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 5 hal 472 – 480
Sri Dahani dkk. 2021. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Pada Siswa Kelas Vii Mts Swasta Al Ma'arif Kecamatan Gebang. INVENTION : Journal Research And Education Studies. Vol 2 No 2 hal 34-47
Pupu S. dan Yanita N. 2018. Psikologi Pendidikan. Bumi Aksara : Jakarta
ADVERTISEMENT
https://www.google.co.id/books/edition/Sekelumit_Kandungan_Isi_Al_Qur_an/GLTPDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=surat+Al+A%E2%80%9FRaaf+(7)+ayat+179,&pg=PA403&printsec=frontcover
.