Kucing Sebagai Obat Pelipur Lara

Yunita Fatimah
Mahasiswi Universitas Pamulang, Jurusan Sastra Indonesia.
Konten dari Pengguna
23 Juni 2023 20:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yunita Fatimah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kucing lucu. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kucing lucu. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kucing adalah mamalia kecil yang sering dijadikan hewan peliharaan oleh manusia. Mereka termasuk dalam keluarga Felidae dan merupakan spesies yang berbeda-beda dalam berbagai ras, warna, ukuran, dan temperamen.
ADVERTISEMENT
Kucing memiliki ciri khas seperti telinga yang runcing, mata tajam, cakar yang bisa ditarik masuk, dan kemampuan melompat dan memanjat yang baik. Mereka dikenal sebagai hewan yang lincah, mandiri, dan cenderung memiliki hubungan emosional dengan pemiliknya.
Kucing merupakan hewan yang beradaptasi dengan baik dalam lingkungan domestik dan sering dianggap sebagai hewan peliharaan yang populer. Mereka dapat menjadi teman yang setia, memberikan kebersamaan, hiburan, dan kasih sayang kepada pemiliknya.
Selain itu, kucing juga dikenal sebagai pemangsa yang efisien dan dapat membantu mengendalikan populasi hama tikus dan serangga di sekitar rumah.
Kucing juga memiliki perilaku khas seperti menjilati bulu untuk membersihkan diri, mengasah cakar, dan bermarkas di tempat yang nyaman. Mereka dapat berkomunikasi dengan pemiliknya melalui suara, gerakan tubuh, dan ekspresi wajah.
ADVERTISEMENT
Sebagai hewan peliharaan, kucing dapat menjadi teman yang menyenangkan dan memberikan kehadiran yang menghibur di rumah.
Ilustrasi cakar kucing yang menggemaskan. Foto: Shutterstock
Kucing dapat memberikan manfaat kesehatan mental dan emosional bagi beberapa orang, dan dalam hal ini, beberapa orang mungkin menganggap mereka sebagai obat pelipur lara.
Berikut adalah beberapa peran di mana kucing dapat memiliki dampak positif pada kesehatan mental:
Ilustrasi kucing yang menggemaskan. Foto: Shutterstock
Berdasarkan survei yang dilakukan Cats Protection terhadap 600 responden yang separuhnya memiliki masalah kesehatan mental, 87 persen responden yang memelihara kucing merasakan efek positif pada kehidupan mereka, dan 76 persen responden juga menyatakan bahwa memelihara kucing membuat mereka jadi lebih mudah mengatasi stres.
ADVERTISEMENT
Meskipun kucing dapat memberikan manfaat kesehatan mental bagi banyak orang, penting untuk dicatat bahwa setiap individu memiliki preferensi dan kebutuhan yang berbeda. Seseorang mungkin tidak menemukan kucing sebagai obat pelipur lara yang tepat, dan itu merupakan hal yang normal.
Jika kamu merasa kesepian, kucing bisa menjadi salah satu pertimbangan ketika mencari hewan peliharaan.
Namun, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti ruang yang tersedia, gaya hidup, tanggung jawab, dan sumber daya yang diperlukan untuk merawat kucing dengan baik sebelum membuat keputusan untuk memelihara kucing atau hewan peliharaan lainnya.
Ilustrasi wanita dan seekor kucing. Foto: Shutterstock
Bagaimana jika belum sanggup untuk memelihara kucing?
Meskipun tidak memelihara secara langsung, kucing tetap bisa menjadi obat pelipur lara hanya dengan melihatnya saja. Mungkin kamu bisa melihat kucing yang kamu temui di jalan, kucing peliharaan teman, atau bahkan menonton video kucing di internet.
ADVERTISEMENT
Studi penelitian di Indiana University Bloomington terhadap 7.000 orang menemukan bahwa menonton video kucing dapat meningkatkan emosi dan energi positif, serta menurunkan perasaan negatif.
Namun, penting untuk diingat bahwa menonton video kucing hanya memberikan manfaat sementara dan tidak menggantikan interaksi langsung dengan hewan peliharaan atau interaksi sosial yang nyata.
Jika memungkinkan, memiliki interaksi langsung dengan kucing peliharaan atau hewan peliharaan lainnya dapat memberikan manfaat yang lebih besar untuk kesejahteraan dan kebahagiaan secara keseluruhan.