Ketika Putus Asa ‘’Melawan’’

Yusuf Arifin
tidak tertarik dengan banyak hal. insecure one trick pony.
Konten dari Pengguna
15 November 2017 17:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yusuf Arifin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ketika Putus Asa ‘’Melawan’’
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Meme per definisi menurut kamus Oxford adalah sebuah imej, video, potongan teks yang dengan sengaja diubah dengan tujuan bercanda dan menjadi viral di internet.
ADVERTISEMENT
Meme awalnya sering digunakan untuk bercanda dengan sesama teman. Tetapi, belakangan meme sering digunakan sebagai alat katarsis dari sebuah situasi keputusasaan.
Posisinya agak-agak mirip seperti stand up comedy: menertawakan diri sendiri, mengritik sambil tertawa, dan menikmati kepedihan kenyataan.
Toh apalagi yang harus dilakukan ketika anda melihat sebuah demonstrasi kebebalan terpampang di depan mata tetapi tidak mampu berbuat apa-apa?
Apalagi yang harus dilakukan ketika anda melihat arogansi kekuasaan di depan mata tetapi tidak mampu berbuat apa-apa?
Apalagi yang harus dilakukan ketika anda dianggap bodoh dan tidak mengerti persoalan --lalu persoalan hukum dan aturan dipermainkan sedemikian rupa-- di depan mata tetapi tidak mampu berbuat apa-apa?
Meme karenanya tidak perlu ditanggapi serius-serius amat. Meme layak dan perlu diperhatikan bukan karena memenya sendiri, tetapi mengapa meme itu muncul. Meme adalah sebuah alarm tentang sebuah fenomena tentang keputusasaan yang berkembang.
ADVERTISEMENT
Sehingga ketika beberapa hari yang lalu Ketua Umum Golkar, Setya Novanto melaporkan ke polisi sekitar 25 orang yang me-meme-kan dirinya, saya menganggapnya salah alamat dan tidak paham membaca fenomena.
Meme Setnov di media sosial (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Meme Setnov di media sosial (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
Meme yang terutama memlintir foto-foto ketika Setya Novanto terbaring sakit, bukanlah soal Setya Novantonya sendiri. Sedang tidak menyerang Setya Novanto.
Para pembuat meme sedang menertawakan diri mereka sendiri. Mereka sedang mengakui ketidakmampuan mereka sendiri menghadapi situasi. Putus asa menerima kenyataan bahwa mereka bukan apa-apa.
Paling lantang, meme tentang Setya Novanto adalah sebuah perlawanan akan keputusasaan melihat situasi penegakan hukum di Indonesia.
Katarsis candaan lewat meme termungkinkan muncul karena ada internet. Tetapi kalaupun tidak, akan selalu ada jalan. Tidak harus lewat meme tetapi lewat apa saja.
ADVERTISEMENT
Saya punya contoh ketika sekian tahun yang silam mendengar keputusasaan orang Skotlandia yang dijajah Inggris dan tak mampu berbuat apa-apa lewat sebuah cerita.
Ceritanya seorang pengemudi bis harus memandu sejumlah wisatawan dari Inggris mengunjungi beberapa wilayah tujuan wisata di Skotlandia.
Di satu tempat ia menghentikan bis dan mengatakan, ‘’Di sebelah sana itu tempat orang Skotlandia menghancur-leburkan Inggris.’’
Bis bergerak lagi dan tak lama kemudian berhenti, ‘’Nah ladang gandum itu dulu tempat orang Skotlandia membantai orang Inggris.’’
Bis berjalan lagi dan berhenti di sebuah persimpangan besar dan lagi-lagi si pengemudi mengatakan, ‘’Kalau yang ini tempat ketika orang Skotlandia membuat orang Inggris lari terbirit-birit.’’
Mungkin karena jengkel, seorang wisatawan dengan aksen bahasa Inggris London menyeletuk, ‘’Bukankah kami menjajah Skotlandia? Mosok Inggris tidak pernah menang dalam pertempuran.’’
ADVERTISEMENT
‘’Kalau saya yang mengemudi bis,’’ jawab si pengemudi bis, ‘’Inggris tidak pernah menang.’’
Contoh putus asa yang melawan. Contoh perlawanan paling lemah ketika meme belum ada.