Lionel Messi menghadap arah gawangnya sendiri. Selangkah dua langkah dari garis tengah lapangan Argentina, ia menerima sodoran bola dari Alexis Mac Allister. Selanjutnya adalah proses menuju gol kedua Argentina di final Piala Dunia melawan Prancis, sekaligus mengertikan kita bahwa Messi yang sedang bermain bukanlah Messi dari empat atau delapan tahun lalu atau di puncak kejayaannya. Tidak kentara, tetapi ini Messi yang berbeda.
Messi dari empat tahun lalu dan sebelum-sebelumnya akan mengontrol bola, membalik badan, menggiring bola, meliuk-liuk, dan melewati empat sampai lima pemain bertahan. Gampang. Tetapi Messi yang ini tidak melakukannya. Ia mengontrol bola mengambang dengan kaki kiri tanpa membiarkannya menyentuh rumput; kemudian, tanpa membalik badan, memberi umpan Julian Alvarez dengan kaki yang sama, sembari mengukur momentum lari Alvarez agar bisa mengembalikan bola ke Mac Allister yang terus berlari menusuk pertahanan Prancis; dan di saat yang sama menerka posisi Angel Di Maria, nun jauh di luar frame penglihatannya, akan bisa menyelesaikan peluang yang dimulainya tadi.
Padahal.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814