Messi vs Maradona

Menafsir Messi

Yusuf Arifin
tidak tertarik dengan banyak hal. insecure one trick pony.
24 Desember 2022 8:56 WIB
·
waktu baca 5 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lionel Messi menghadap arah gawangnya sendiri. Selangkah dua langkah dari garis tengah lapangan Argentina, ia menerima sodoran bola dari Alexis Mac Allister. Selanjutnya adalah proses menuju gol kedua Argentina di final Piala Dunia melawan Prancis, sekaligus mengertikan kita bahwa Messi yang sedang bermain bukanlah Messi dari empat atau delapan tahun lalu atau di puncak kejayaannya. Tidak kentara, tetapi ini Messi yang berbeda.
Messi dari empat tahun lalu dan sebelum-sebelumnya akan mengontrol bola, membalik badan, menggiring bola, meliuk-liuk, dan melewati empat sampai lima pemain bertahan. Gampang. Tetapi Messi yang ini tidak melakukannya. Ia mengontrol bola mengambang dengan kaki kiri tanpa membiarkannya menyentuh rumput; kemudian, tanpa membalik badan, memberi umpan Julian Alvarez dengan kaki yang sama, sembari mengukur momentum lari Alvarez agar bisa mengembalikan bola ke Mac Allister yang terus berlari menusuk pertahanan Prancis; dan di saat yang sama menerka posisi Angel Di Maria, nun jauh di luar frame penglihatannya, akan bisa menyelesaikan peluang yang dimulainya tadi.
Padahal.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten