Opini kumplus Dalipin - Pak Yahya

Pak Yahya

Yusuf Arifin
tidak tertarik dengan banyak hal. insecure one trick pony.
11 Februari 2022 9:51 WIB
·
waktu baca 5 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saya sedang awal-awal menjadi wartawan di Jakarta sekitar akhir 1992 ketika tuduhan plagiasi menimpa disertasi Pak Yahya Muhaimin untuk gelar doktornya dari MIT. Pak Yahya dianggap menjiplak buku Richard Robison, The Rise of Capital.
Ini untuk kali kedua disertasinya dihinggapi masalah. Setahun sebelumnya, ketika disertasi Pak Yahya diterjemahkan dan dibukukan oleh LP3ES dengan judul Bisnis dan Politik: Kebijaksanaan Ekonomi Indonesia 1950-1980, buku ini digugat oleh Probosutedjo, pengusaha sekaligus adik Presiden Soeharto.
Sambil pulang ke Yogya, saya ingin menemui dan mewawancarai Pak Yahya. Kepada wartawan, ia selalu menolak untuk memberi tanggapan atas tuduhan itu dan memilih diam seribu bahasa. Saya pikir, dengan pernah menjadi anak bimbingnya dan mantan stafnya di Pusat Studi Jepang, ia akan melunak dan mau bersuara.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten