Mengkhawatirkan arus masuk imigran dari negara anggota persemakmuran, politisi kharismatik konservatif Inggris, Enoch Powell, berbicara di depan publik Birmingham pada 1968 dengan pidato yang kemudian diberi judul “The River of Blood”.
Ia memperingatkan akan ketersingkiran penduduk kulit putih, diganti dengan yang hitam/cokelat/pelangi bila kebijakan keterbukaan imigrasi tak dikontrol. Ia dianggap politisi populer pertama Inggris yang secara terbuka menyatakan sikap seperti ini.
Pendukung Powell tak kurang-kurangnya. Jumlahnya banyak walau belum mayoritas. Mereka datang dari berbagai kalangan: anggota partai konservatif tentu saja, kalangan aristokrat, dan kelas pekerja. Termasuk gitaris terkenal, Eric Clapton, yang mengambil kiblat bermusik dan berteman dengan kalangan kulit hitam, justru kemudian mengeluarkan pernyataan “Keep Britain white” dalam sebuah konser.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814