David Beckham - Dalipin

Soccerexistentialism: Kekurangajaran Sepak Bola

Yusuf Arifin
tidak tertarik dengan banyak hal. insecure one trick pony.
12 Juli 2021 10:12 WIB
·
waktu baca 6 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
“Perhatikan bagaimana ketika kita berbicara tentang sepak bola, kita tidak benar-benar berbicara tentang sepak bola, tetapi tentang sesuatu yang terkait dengan sepak bola,” kata Andy Martin, seorang dosen aliran filsafat Prancis di Universitas Cambridge, di sebuah diskusi kecil di London delapan tahun silam.
Martin kemudian menggunakan pembahasan tentang David Beckham sebagai contoh. Ia memang penggagas mata kuliah Becksistentialism—perilaku eksistensialis David Beckham atau kajian tentang perilaku Beckham dari sudut pandang aliran filsafat eksistensialis.
“Ketika kita membicarakan David Beckham sebagai pesepakbola, sesungguhnya kita lebih banyak berbicara tentang pembangkangan norma umum kehidupan pesepakbola, oleh seorang pesepakbola,” katanya menjelaskan.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten