Ratu Elizabeth II - Dalipin

Sri Ratu Elizabeth II

Yusuf Arifin
tidak tertarik dengan banyak hal. insecure one trick pony.
16 September 2022 11:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
“Aku marah tiap mendengar kata kerajaan; mengingatkanku akan perbudakan, ribuan tahun tindakan brutal, pemerkosaan, dan tindak kekerasaan terhadap nenek moyangku. Pendidikanku yang serba Inggris ini mengajariku bahwa sejarah orang berkulit hitam dimulai dengan perbudakan dan kami semua ini terlahir sebagai budak, dan karenanya harus bersyukur ketika diberi kebebasan oleh yang mulia tuan berkulit putih. Gara-gara kerajaan yang ‘mencerahkan’ ini, kami yang berkulit hitam tidak tahu lagi nama asli kami, tidak tahu sejarah kebudayaan kami sendiri.”
Benjamin Zephaniah secara terbuka menolak ketika diusulkan untuk mendapatkan gelar kebangsawanan OBE—Officer of the Order of the British Empire—pada 2002. Penyair kulit hitam keturunan Karibia ini menolak terlibat apa yang ia sebut proses bersih-bersih dosa (white washing) kerajaan Inggris masa lalu.
Masyarakat Inggris memang sudah jauh berubah dari ketika Sri Ratu Elizabeth II naik takhta pada 1952. Memang tak separah titah raja tak bisa ditentang seperti beratus tahun sebelumnya. Namun, seandainya masih di awal masa berkuasanya Ratu Elizabeth, penolakan dan kecaman secara terbuka itu pasti mempunyai konsekuensi yang tak ringan. Pada 2002, pagi Zephaniah berkata, sore orang sudah melupakannya, dan kerajaan tidak peduli dengannya.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten