Allah yang Menitipkan Anak dan Juga Membimbingnya

Yusuf Mansur. Foto: kumparan

Sehebat apa pun perlindungan. Seketat apa pun penjagaan. Sebaik apa pun proteksi kita terhadap anak kita. Siapa pula yang mampu mengawasi dalam 24 jam?

Sehebat apa pun kita mengajarkan anak kita, termasuk ketika dititip ke pesantren yang notabenenya 24 jam pengawasan, pun ada lengahnya, ada cacatnya sistem pengawasan dan pengajaran. Maka sebaik-baik penyempurna ikhtiar kita, ya hanya Allah.

Tuangkan di atas sajadah segala kekhawatiran kita tentang anak-anak kita dan apa yang diinginkan oleh kita untuk anak-anak kita. Dan jangan lupa berlaku adil sama anak. Perhatikan juga haknya untuk tumbuh sebagai anak dan remaja.

Subhanallah. Dengan demikian, entenglah hati saya. Legalah perasaan saya. Manakala saya menyadari bahwa Allah Maha Kuasa dan Maha Mendengar segala keluhan kita. Termasuk tentang anak-anak kita. Banyak-banyak minta ampun juga sama Allah dari segala kekurangan dan kesalahan kita sebagai orangtua.

Barusan tadi, barusan banget, Wirda lapor, Haafidz susah banget ngaji. Kabur-kaburan melulu. Wirda bilang, doain, Pah.

Nah, ini cakep banget. saya tidak diminta Wirda untuk ngejar Haafidz. Sebab dipastikan anak kita lebih pintar. Akhirnya nanti kesel. Kesel dua-duanya. Kita kesel, anak nangis, dan ngaji jadi enggak enjoy.

Saya minta Wirda ngasih tau mamahnya, Qumii, Kun, dan Ustaz Arifin, gurunya, agar duduk tenang baca shalawat 10-100 kali. Kemudian ditutup dengan doa. Setelah itu, baru panggil Haafidz.

Lagi-lagi ajaib.

Haafidz seperti ada yang ngebimbing. Haafidz kemudian duduk sila bergabung. Subhanallah!

Saya, kami, kagum sama kebesaran Allah dan kemuliaan Nabi Muhammad yang dipakaikan kemuliaan oleh Allah.

Akhirnya saya berpesan kepada para orang tua agar benar-benar meluangkan waktu untuk bersepi-sepi sama Allah, tentang anak-anak kita. Alhamdulillah pelajaran ini Allah yang berikan.

Bukan tanpa ikhtiar. Tapi lebih mementingkan bahwa doa, salat, salawat, sedekah, adalah campuran kombinasi yang teramat penting, yang ngalahin segala metode, terutama dalam mendidik anak.