Cover-Yusuf Mansur

Anak Akan Berproses Melalui Salat dan Doa Orang Tua

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
17 Februari 2020 10:06 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yusuf Mansur. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Yusuf Mansur. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak omong, banyak usaha, enggak akan juga membuahkan hasil, jika lepas dari Allah.
ADVERTISEMENT
Asli. Utamanya dalam urusan yang sedang dibicarakan ini, urusan anak. Saya sharing, sebab saya yakin, banyak orang tua yang ngadepin persoalan yang sama dengan kami. Hehehe
Padahal mungkin saya dan istri doang yang ngadepin persoalan anak. Yah, sederhana. Mulai dari anak males bangun, males mandi, males baca, malas belajar, tidur susah, bangun susah, salat susah, ngaji susah, sampai makan susah. Training ini training itu sudah diikuti oleh ayah ibu muda, eh, anak belum sempat gede, mereka sudah cerai duluan. Hehehe
Enggak sedikit, nih kejadian kayak begini.
Para orang tua zaman dulu banyak nangisnya dihadapan Allah. mereka banyak puasanya untuk kita. Mereka banyak salat malamnya. Banyak pula doanya. Mereka pun ngadain sedekah untuk kita, baik kita tau, maupun diam-diam. Kadang langsung berhasil, kadang kemudian si anak yang dapat hidayah di perjalanan sang anak. Itu asbab dari kegigihan orang yang beribadah dan berdoa sama Allah.
ADVERTISEMENT
Dalam kisahnya, Ibu Aniek Anggawi, orang tua dari Habib, Fahmi, Namira, yang mempesona saya. Ketiga anak ini SubhanAllah. Begitu luar biasa kesadarannya. Seperti hatinya itu sudah dibuat tunduk oleh Allah untuk kedua orang tuanya. Tanpa lelah, tanpa susah payah, tanpa macem-macem teori, ketiga anak ini kelar khatam Quran 30 juz di usia mereka yang masih belia. Kurang dari 13 tahun.
Ketika ditanya apa rahasianya, Allah yang menggerakkan, katanya. Nyaris tidak ada yang kami lakukan, kecuali minta sama Allah. Allah kemudian yang menggerakkan hati anak-anak kami dan memprotecnya dari segala hal negatif. Kami cuma bisa minta sama Allah, doa, dan pasrah. Dan memang saya malu. Amalan ibu Aniek dan suami asal Bali ini luar biasa.
ADVERTISEMENT
Jam 02.00 dini hari sudah bangun untuk anak-anaknya. Sementara mereka tetap berdagang. SubhanAllah..
Saya kalau ngobrol sama mereka, kencang banget untuk duduk dan munajat sama Allah. Buat anak-anak saya, buat santri-santri yang Allah titipkan.
Semua pasti berproses. Namun satu yang kudu kita yakini, proses itu akan sampai. Akan dikabul.
Kita enggak perlu khawatir dengan kelakuan, nasib, perbuatan anak-anak kita. Pertama, mereka berproses. Dari main sampai belajar tentang kehidupan. Hidup mereka pun akan berwarna. Sama seperti kita. Bukan hanya hitam dan putih saja. Ada merahnya, ada kuningnya, ada abu-abunya, juga warna-warna lain.
Kadang anak kita mungkin tersesat. Enggak usah khawatir. Kenapa? Karena saat saudara, saya, kita semua, sebagai ayah, sebagai ibu, bisa memastikan bahwa kita benar-benar merapat kepada Allah. Seraya memastikan bahwa makanan untuk anak-anak kita adalah halal. Plus barangkali uswatun hasanah saat kita berperan menjadi ayah dan ibu.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten