Untitled Image

Banyak Bonus dari Allah yang Tidak Kita Sadari

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
10 Februari 2020 8:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banyak Bonus dari Allah yang Tidak Kita Sadari
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ada seorang pemuda. Hadir. Datang ke hadapan saya. Dia bilang, pengin bisa ibadah di tanah suci. Dia ini seorang guru TK. Allah mendengar omongan dia ke saya. Allah mengabulkan impiannya untuk ibadah di tanah suci.
ADVERTISEMENT
Tapi sebelum itu Allah memberi banyak bonus-bonus yang lain buat dia.
Allah mengawali pengabulan doanya dengan memberikan sebuah bonus berharga, biasanya kan bonus adanya di belakang. Namanya bonus ya adanya di akhir. Biasanya. Tapi kali ini beda. Suka-suka Allah mau ngasih bonus di awal atau di akhir. Allah ngasih bonus di awal yaitu seorang istri. Seorang wanita cantik yang Allah berikan kepadanya ini adalah putri dari pemilik TK di mana dia mengajar.
Hari-hari berjalan sebagaimana seharusnya. Pemuda ini menyandang gelar sebagai suami dari seorang putri pemilik TK alias menantu dari pemilik TK.
Dia ngajar. Dia tertib menjalankan kewajibannya sebagai seorang pengajar di TK milik mertuanya itu. Tidak pernah bolos ngajar. Tidak pernah izin kecuali dengan alasan yang syar’i. Tidak pernah keluar-masuk sekolah semaunya, dia tetap datang dan pulang sesuai dengan jadwal yang ada.
ADVERTISEMENT
Bonus pertama dari Allah, istri salihah.
Kemudian bonus lain yang Allah berikan kepadanya adalah Allah menghadiahkan sekolah TK itu untuknya. Dia diberi amanah untuk mengelola sekolah itu. Ini bukan mertuanya yang memberikan amanah kepadanya, tapi Allah yang memberikan amanah untuk dia melalui mertuanya.
Sekian waktu kemudian, saat TK yang dia kelola dengan tekun semakin besar, dia berangkat ibadah ke tanah suci. Bukan hanya dia. Tapi sekeluarga. Sekeluarga besar.
Allah Maha Mendengar setiap apa pun yang kita panjatkan.
Allah Maha Memahami setiap apa pun yang kita butuhkan.
Ada kalanya Allah mengakhirkan permintaan kita. Terkesan Allah tidak mengabulkan doa kita. Padahal bukan tidak dikabulkan, tapi dipending. Allah lebih dulu memberi apa yang kita perlukan. Allah lebih dulu memberi apa yang kita butuhkan. Bukan apa yang kita minta.
ADVERTISEMENT
Kadang kita sebagai manusia ngerasa kalau apa yang kita minta adalah apa yang kita butuhkan. Padahal tidak begitu. Allah Maha Mengetahui apa yang kita butuhkan. Dan sering kali apa yang kita minta bukanlah apa yang kita butuhkan.
Malah sering kali kitanya udah enggak sabar duluan.
Pas minta, Allah kan enggak langsung ngabulin, tuh. Langsung kitanya ngambek. Berhenti berdoa. Berhenti meminta. Berhenti berharap sama Allah. Padahal baru doa sekali, tapi sudah merasa seperti dikhianati oleh Allah. Ngedumel dalam hati, “Halah, apaan. Disuruh doa. Disuruh minta sama Allah. Dan katanya pasti dikabulkan. Mana, nih buktinya?”
Allah menunda mengabulkan permintaan kita supaya kita lebih banyak lagi berdoa kepada Allah, lebih mendekat lagi kepada Allah, karena selama ini kita kurang akrab sama Allah.
ADVERTISEMENT
Hey, Allah tuh rindu. Allah kangen. Allah pingin lebih dekat lagi sama hamba-Nya.
Allah bahkan sedih karena selama ini hamba-Nya cuma datang kalau ada maunya aja. Kalau ada yang mau diminta. Kalau ada yang mau didapatkan.
Selebihnya kemana?
Hilang.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten