Cover- Yusuf Mansur

Berpetualang dengan Doa dan Rasakan Keajaibannya

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
3 November 2020 9:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yusuf Mansur. Foto: kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Yusuf Mansur. Foto: kumparan.
ADVERTISEMENT
Saya punya cerita tentang doa. Ada seorang pasangan suami istri. Anaknya ketika berumur 9 tahun nyolong di sebuah supermarket. Umur 13 tahun anaknya di penjara. Di saat seperti itu, ibunya setiap saat berdoa. “Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah.”
ADVERTISEMENT
Kalau kita jadi orang tuanya, ketika doa lalu merasa gak berhasil, lalu si anak tetep aja di penjara, biasanya apa yang kita lakukan? Goyang. Apa yang keluar dari mulut kita? “Yaudah deh, emang begitu kali,” gitu ya?
Nah, si ibu ini berdoa terus buat anaknya, bahkan sejak masih kecil karena pasti orang tua berharap anaknya jadi anak yang sholeh, eh malah masuk penjara. Tapi dia keep doa. Air matanya netes. Sampai si ibu kehabisan kata-kata.
Alhamdulillah anaknya keluar, berubah sebentar doang, abis itu malah lebih gahar lagi, lebih jelek lagi. Di umur 13 tahun itu si anak dipenjara karena make, saat umur 18 tahun dipenjara lagi karena dia jadi pengedar. Masya Allah.
ADVERTISEMENT
Ternyata ibunya itu doanya dikabul Allah. Kedua kalinya anaknya dipenjara, rupanya di situlah Allah pertemukan dengan seorang ulama besar, yang menjadi temen sekamarnya selama 2 tahun berturut-turut.
Hari pertama di penjara, si Kiai ini bilang, “Ayo salat.” Si anak jawab, “Saya gak bisa.”
Kata si kiai, “Ikut aja.”
Anak ini jadi ikutan salat di penjara. Bahkan si anak ini sampai bisa ngimamin kyai dan teman-temannya. Ini berkat doa ibunya, bukan kehebatan si kiai. The best doa from the best mother. Termasuk, ibu saya juga seperti ibu si anak itu.
Setelah jalan 2 tahun, datanglah hari kebebasan bagi ini si anak. Dari kejauhan anak ini udah liat ibunya dateng. Wajah, bawaan badan, rasa dan getaran semuanya berubah. Si anak nyamperin ibunya, ibunya heran, karena si anak ini kan udah berubah tampilannya. Tapi, si anak keren. “Assalamualaikum, ibu. Apa kabar? Maaf ya, banyak nyusahin.” Masya Allah.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten