Cara Menjadi Orang yang Bermanfaat

Yusuf Mansur. Foto: kumparan.

Begitu cepat waktu bergulir. Rasanya baru kemarin saya yang jadi murid, jadi santri. Sekarang jadi guru, jadi ustaz. Hehehe kemarin baru belajar mengaji, sekarang jadi yang ngajarin ngaji. Rasanya baru kemarin sore main layangan lari-larian. Hari ini, anak sudah lima. Sudah jadi orang tua. Jadi panutan, jadi teladan buat anak-anak. Dicontoh, ditiru, diikuti, sebab ekornya sudah lima, nih. Hehe.. Kalau selama perjalanan hidup yang berlalu begitu cepat ini hanya berisi sia-sia, pasti saya nangis di alam kubur. Sebab perjalanan hidup yang tidak bermanfaat dan tidak berguna untuk sesama.

Saya berpesan untuk anak-anak saya dan untuk semua di dunia ini, jadilah orang yang bermanfaat. Dalam bidang apa pun, dalam keadaan yang bagaimana pun, bahkan dalam segala situasi dan kondisi. Saya selalu ngingetin anak-anak, bahwa sebaik-baiknya orang adalah orang yang bermanfaat untuk orang lain. Enggak hanya memikirkan urusan dirinya sendiri, tapi juga memikirkan bagaimana bisa membantu orang lain.

Gimana caranya supaya kehadiran kita bukan merepotkan orang lain, tapi justru banyak menolong orang lain? Juga gimana caranya supaya keberadaan kita bukan membuat orang lain resah, tapi justru membuat orang lain merasa nyaman dan tenang? Gimana caranya?

Tanya ke Allah. Minta sama Allah. Biar Allah yang ngasih jalan supaya kita bisa berguna untuk orang banyak. Allah yang ngasih petunjuknya. Masya Allah..

Ah, masa sih, staz? Allah baik bener apa sampai mau ngasih petunjuk buat kita?

Ihdinaash-shiraatal-mustaqiim.. surat Al-Fatihah ayat 4. Apa artinya? Tunjukkanlah kami jalan yang lurus. Ada di Qur’an. Allah langsung yang menganjurkan. Bukan manusia. Dan jangan minta petunjuk sama manusia. Sebab Allah yang Maha Memberi Petunjuk. Bismillah. Doa. Tambahin yakinnya. Allah bakal kasih petunjuk. Gimana pun jalannya, gimana pun caranya, cuma Allah yang punya semua jalan. Asalkan niat kita untuk menjadi bermanfaatnya dilurusin. Bukan pingin bermanfaat untuk dilihat orang, bukan untuk disebut namanya, atau apapun.

Jadi yang paling utama untuk menjadi bermanfaat adalah meluruskan niat kita. Niatnya apa, nih. Jika niatnya sudah betul, sudah lurus, lanjutkan dengan doa, minta kepada Allah agar dibukakan jalan untuk bisa menjadi orang-orang yang bermanfaat untuk sesama.