Cover- Yusuf Mansur

Celakanya Orang yang Kufur Nikmat

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
8 Oktober 2020 9:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yusuf Mansur. Foto: kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Yusuf Mansur. Foto: kumparan.
ADVERTISEMENT
Allah yang memilki segala yang di langit dan di bumi. Dan celakalah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih. (QS Ibrahim: 2)
ADVERTISEMENT
Jadi, Allah adalah yang maha kaya. Semuanya milik Allah. Gunung, sungai, daratan, padang pasir, gedung-gedung yang diklaim milik perusahaan ini perusahaan itu padahal bukan, itu adalah milik Gusti Allah SWT.
Kafirina di sini saya terjemahkan sebagai bahwa kita juga termasuk ke dalamnya. Kalau kufur nikmat ya disebutnya kafir juga. Nah, kalau saudara lihat, setelah ayat tersebut Allah berbicara tentang karunia-karunianya yang sering kita tidak syukuri.
Di dalam gedung yang Allah berikan kita bermaksiat. Di dalam ruang rapat kita melupakan Allah. Ketika masuk ke suatu ruangan kemudian berkata seperti ini, “Selamat siang saudara. Kita mulai rapat saja. Agendanya tolong ditunjukkan oleh sekertaris.” Nah, Allah gak disebut-sebut di situ. Itu sudah kufur nikmat namanya.
ADVERTISEMENT
Maka saya menerjemahkan kafirina itu tidak selalu menerjemahkan untuk orang-orang yang tidak beriman kepada Allah saja. Tapi celaka juga orang-orang muslim yang melupakan Allah. Kenapa celaka? Karena ada azab Allah yang sangat pedih.
Bukan berarti selalu gempa, kecelakaan atau apapun, bukan. Ada juga, misalkan, proyek yang sedang kita garap tiba-tiba ditilep sama orang. Diambil. Udahannya menjadi utang buat si pengusaha itu. Ya situ sih, rapatnya aja udah gak bismillah.
Bismillahirrohmanirroihm. Baik saudara-saudara semua saya kumpulkan di sini untuk mulai agenda rapat kita. Mari semua berdoa pada Allah dengan mengucapkan basmallah.” Itu cukup.
Sekarang kita liat, itu rapat berjalan, misal, dari jam 10. Kemudian jam 11 lalu jam 12 kurang 30 menit. Berarti kan udah satu setengah jam. Harusnya kan bersyukur nih udah boleh make gedung itu sama Allah satu setengah jam, lalu Allah dateng jam 12 lewat adzan Dzuhur. Tapi liat kelakuan orang-orang yang waylullil kafirina min ‘adzabin syadid ini.
ADVERTISEMENT
Eh bisa-bisanya, misalkan, pimpinan rapat mengatakan seperti ini, “Saudara ini udah masuk waktu Dzuhur, kita tanggung ya pembahasan kita tinggal 2 materi lagi. Kita sepakati dulu, kita salatnya sekalian makan siang. Mudah-mudahan rapat kita selesai jam 1 atau 2 sehingga masih ada waktu buat kita salat.”
Kira-kira yang punya gedung marah ga? Ya marah lah. “Kamu udah di kasih tempat, di kasih make, bukan cuma satu setengah jam tadi saja tapi udah dari kemaren-kemaren, masa aku dateng gak ada yang menyambut?” Kecuali siapa? Office boy, satpam, maaf ya bukan saya bermaksud merendahkan tapi ya masa yang menyambut Allah barisan itu-itu aja.
Bersama-sama bermaksiat. Ini yang saya bilang celaka. Akhirnya proyek yang sedang dibahas akan memusingkan mereka lahir dan batin. Gak akan dapet barokah
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten