
Doa sebagai Jalan Pengubah Nasib dan Keadaan
21 Februari 2020 9:36 WIB

ADVERTISEMENT
Bumi ini diisi oleh saya dan keluarga saya. Kelak diisi oleh anak-anak keturunan dan keluarga-keluarga saya dan keturunan-keturunan serta keluarga-keluarga saya hingga akhir zaman nanti.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana bisa saya enggak mau berdoa? Titip-titip nasib dan keadaan, perubahan dan perbaikan, keamanan dan perlindungan serta segala macamnya hanya kepada Allah.
Secara di surat Al-Fatihah dibuka dengan sesuatu yang berkenaan dengan alam semesta dan seisinya. Lalu An-Naas, diisi dengan segala sesuatu yang berkenaan dengan Allah sebagai Rabbunnaas, Malikunnaas, dan Ilaahunnas.
Tuhannya segala manusia. Rajanya seluruh manusia. Pemenuh kebutuhan dan keperluan, penolong, bahkan sebenarnya pelayan.
Ya, Allah Yang Maha Tinggi, melayani semua makhluk-Nya. Apa enggak malu? Kita malah enggak mau melayani balik ke Allah? dan berkhidmat untuk semesta.
Saya kepengin hidup enak di belahan bumi mana pun. Diterima di belahan bumi mana pun. Bisa ke belahan bumi mana pun. Dan berharap berlaku untuk semua keluarga dan keturunan sampai akhir zaman.
ADVERTISEMENT
Karena itu, minimal saya memberi energi doa. Agar apa-apa dan siapa-siapa diberitahu dengan izin Allah, bahwa saya sering-sering, rutin-rutin, membaca doa untuk apa-apa dan siapa-siapa yang ada di Indonesia dan di alam semesta. Bukan hanya manusia, tapi semua makhluk di seluruh alam. Tanah di bumi dengan segala isinya di dalam dan di atasnya. Langit dengan segala benda-bendanya. Sejauh, sebanyak, sebesar, bahkan seluas ciptaan-Nya.
Dengan doa begini, misal, saya senang. Bisa mendoakan juga untuk seluruh tanaman, agar seluruh tanaman dilindungi Allah. Capek-capek kita minta sama manusia, siape juge manusia yang mau mendengar? Apalagi sampai menjangkau semua manusia? Mending langsung, dah. Minta sama pemilik alam semesta, agar Allah menjaga dan bahkan terus berkenan menumbuhkan berbagai tanaman dan memberkati seluruh bagian dari segala rupa tanaman di seluruh bumi.
ADVERTISEMENT
Entah ya. Dengan begini saja, saya suka merasa, tanaman-tanaman di belahan bumi mana pun, kayak tersenyum. Sebab mereka tahu bahwa mereka didoakan. Hehehe.
Nah, doa-doa yang seperti ini, saya rutin. Saya tempel di selawat, istigfar, dan di bacaan-bacaan Quran. Alias saya baca itu semua, lalu saya berdoa; untuk apa-apa dan siapa-siapa yang ada di Indonesia dan alam semesta.