Fadilah Zakat

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
Konten dari Pengguna
28 April 2022 11:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yusuf Mansur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
aktivitas pembayaran zakat di gerai Zakat dan Sedekah PPPA Daarul Qur'an
zoom-in-whitePerbesar
aktivitas pembayaran zakat di gerai Zakat dan Sedekah PPPA Daarul Qur'an
ADVERTISEMENT
Zakat merupakan ikhtiar untuk mewujudkan do’a seusai shalat dhuha agar Allah SWT membebaskan harta dari keharaman. Sebagaimana dikatakan Nabi SAW: ‘’Bersihkanlah hartamu dengan zakat." (HR Khatib dari Ibnu Mas’ud).
ADVERTISEMENT
Membersihkan harta sama sekali berbeda dengan money laundering. Abu Hurairah ra meriwayatkan, bahwa Rasulullah Saw telah berwasiat, “Sesuatu yang disedekahkan seseorang dari yang baik-baik -- dan Allah tidak akan menerima shadaqah kecuali yang baik-- tiada lain shadaqah itu pasti diterima Ar Rahman dengan tangan kanan-Nya; dan jika shadaqah itu berupa sebiji korma, maka akan berkembang dalam tapak tangan Ar Rahman sehingga ia membesar melebihi gunung, sebagaimana seseorang di antara kalian memelihara mahar atau anak onta.” (HR. Ibnu Majah dan An-Nasai).
Dalam Kitab ‘’Shahih Bukhari’’ terdapat bab khusus yang menguraikan bahwa zakat hanyalah dari harta yang halal dan bersih.
Selain baik dari segi kualitas zat, harta ZIS (zakat, infak, sedekah) dipersyaratkan baik (halal) secara perolehan atau sumber pemilikannya. Bagaimana mungkin ZIS berupa harta haram, sedangkan fungsinya justru untuk membersihkan kekayaan. Ibarat hendak mengepel lantai kotor, tentulah harus digunakan lap yang bersih.
ADVERTISEMENT
Dengan zakat dan sedekah, orang Islam diajak untuk membebaskan diri dari dominasi potensi penyakit jiwa yang inheren dalam diri setiap insan, semisal bakhil (QS.4:37).
Bakhil, kikir, pelit, medit, koret, kucrit, menjauhkan dari surga dan mendekatkan ke neraka. Hatta sifat ini dimiliki seorang pakar ibadah sekalipun. Rasulullah SAW berwasiat: “Orang pemurah dekat dengan Allah, manusia, dan dengan surga, serta jauh dari neraka. Orang bakhil jauh dari Allah, manusia, dan jauh dari surga serta dekat dengan neraka. Orang jahil (bodoh) tapi pemurah, lebih dicintai Allah daripada ahli ibadah yang bakhil” (HR Turmudzi).
Tak hanya memerdekakan kejiwaan, sedekah pun berfungsi membebaskan dari penyakit fisik. ‘’Obatilah sakit kalian dengan bersedekah," nasihat Rasulullah SAW (HR Khatib dari Ibnu Mas’ud).
ADVERTISEMENT
Karena itu, ketika mendengar pesan Rasulullah SAW melalui Aisyah ra bahwa ‘’Abdurrahman bin Auf masuk ke surga dengan merangkak,’’ shahabat yang kaya raya ini semakin cepat kaki ringan tangan.
Suatu hari misalnya, Abdurrahman bin Auf memborong tanah senilai 40.000 dinar (setara kurang lebih Rp 17 Milyar). Kapling-kapling tanah subur itu lalu ia bagikan kepada kaum dhuafa dari kalangan Bani Zahra, fakir-miskin, dan sebagian untuk istri-istri Nabi.
Ketika Nabi hendak memberangkatkan ekspedisi jihad, Abdurrahman menyumbang 500 ekor kuda terbaik. Pada ekspedisi yang lain, beliau menyerahkan 150 kuda.
Tiap hari, rumah Abdul Rahman tak pernah sepi pengunjung. Sepertiga penduduk Madinah datang ke pondoknya untuk membayar utang, sepertiga lainnya berkunjung untuk berutang, dan sepertiga berikutnya mengambil sedekah.
ADVERTISEMENT
Ketika wafat, Abdurrahman bin Auf mewasiatkan 50.000 dinar untuk diberikan kepada para veteran Badar. Masing-masing pahlawan mendapat jatah 400 dinar (sekitar Rp 170 juta).
Itulah cara Abdurrahman membebaskan dirinya dari belenggu dunia, yang akan menghambat langkahnya memasuki surga kelak. Seperti disebutkan Rasulullah, bersama 9 sahabat besar lainnya Abdurrahman bin Auf memang tergolong shahabat yang dijamin masuk al-jannah tanpa hisab.
Bingung cara menghitung zakat? klik kalkulator zakat
Mau bayar zakat dan sedekah? bisa lewat PPPA Daqu