Masjidil Haram

Impian yang Menjadi Kenyataan karena Keyakinan

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
19 Agustus 2021 10:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Umat Muslim melaksankan salat di Masjidil Haram saat bulan suci Ramadhan. Foto: Dok. pemerintahan arab saudi
zoom-in-whitePerbesar
Umat Muslim melaksankan salat di Masjidil Haram saat bulan suci Ramadhan. Foto: Dok. pemerintahan arab saudi
ADVERTISEMENT
Insya Allah, ga ada kata ga mungkin dan ga ada kata mustahil. Apa pun kondisinya dan seperti apa pun keadaannya, ga peduli. Impian akan menjadi kenyataan. Impian yang menjadi kenyataan karena keyakinan.
ADVERTISEMENT
Ini adalah pembahasan juga pembelajaran yang saya senangi. Tentang impian, tentang percaya, juga tentang perjalanannya.
Menyenangkan sekali bisa berbagi dan memotivasi kawan-kawan semua bahwa impian itu bekerja sangat simple, yakni dengan Izin-Nya, dengan Kekuasaan-Nya, dan dengan Kebesaran-Nya. Impiin saja, dan percaya, maka semua akan dibawa kepada apa yang diimpikan.
Sering-seringlah bicara pada diri sendiri yang baik-baik, “Bisa. Kamu bisa sembuh kok. Ada Allah. Bisa. Penyakit apa sih yang ga ada obatnya?” Gitu aja.
Jangan dengerin omongan hopeless dari diri sendiri dan juga dari orang lain. “Penyakit langka nih.. Susah sembuh..” “Ga ada harapan.” Atau, “Umur paling tiga empat bulan lagi.” Jangan didengarkan yang seperti itu.
“Waduh, kalau begini bakal susah nih hidup.” Jangan dengar kalau diri kita bicara begitu, dan juga jangan dengar kalau yang lain bicara begitu.
ADVERTISEMENT
Bicaralah yang baik-baik. Filter dan dengar hanya yang baik-baik.
“Kamu ga bakal naik, kalau bosnya si Anu.”
Itu kalimat jelek dan negatif. Cepat ganti, agar nanti tidak benar-benar mewujud. Segera ganti. Apalagi kalau sekantor ngaminin. Naik tidak naiknya kita secara karir kan sebetulnya bukan karena siapa bos kita, tetapi karena Allah SWT mengizinkan atau tidak.
Lebih baik sholat hajat, lalu berdoa,
“Ya Allah, kami percaya, hati manusia adalah Milik-Mu. Ucapan manusia adalah Milik-Mu. Pikiran orang, perasaan orang, kebiasaan orang, karakter orang, mental orang, dan akhlak orang, sepenuh-penuhnya adalah Milik-Mu…”
Kalau lagi waktu dhuha ya sholat dhuha, jadi doanya mirip banget dah tuh.
Persis seperti doa ketika sholat Dhuha, “Semua Milik-Mu. Maka Ya Allah, kami terima beliau jadi bos kami. Maka ubahlah dia menjadi orang yang senang dan menyenangkan kami. Ubahlah dia menjadi orang yang bahagia dan membahagiakan kami. Ubahlah dia menjadi orang yang penuh welas asih, perhatian, hebat, dan berjuang untuk kami ….”
ADVERTISEMENT
Positif. Keren. Dan lihatlah hasilnya nanti, karena tentunya ini butuh proses, butuh perjalanan.
Yusuf Mansur. Foto: Dok. Pribadi Yusuf Mansur
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten