Cover-Yusuf Mansur

Jangan Takut Berpikir Besar

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
2 Desember 2019 10:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yusuf Mansur. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Yusuf Mansur. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Seperti yang pernah saya sampaikan ke anak-anak saya di Daarul Quran. Enggak boleh lagi ada anak-anak yang bermimpi mau masuk kuliah di sejumlah kampus dalam negeri. Enggak boleh ada satu pun anak yang punya mimpi seperti itu lagi.
ADVERTISEMENT
Pertanyaan ini juga tidak boleh, “Kamu abis ini mau kuliah di mana?”
Kenapa?
Karena itu bukan yang namanya “Sulaiman Spirit”.
Kalau kita baca di Alquran, Allah menceritakan kepada kita semua, bagaimana kemudian Nabi Sulaiman ketika dicabut kekuasaannya, dicabut kekuatannya, dicabut istananya, dicabut singgasananya, dicabut kemegahannya, bahkan dicabut pula kesehatannya, digambarkan di dalam surah Shaad ayat 34-35.
Ilustrasi Alquran Foto: pexels
Ayat 34 ini menarik. Andai Allah menempatkan ayat 35 menjadi setelah ayat 30, menjadi biasa saja ayat ini.
Biasain berpikiran yang besar.
Biasain berucap yang besar.
Karena apa yang ada di pikiran dan apa yang keluar melalui ucapan, itulah yang nantinya akan terjadi.
Maka, pertanyaannya kudu diganti jadi: Abis ini mau jadi rektor di mana?
ADVERTISEMENT
Banyakin prasangka baiknya.
Jangan banyakin prasangka buruknya.
“Wah, habis ini saya mah kayaknya enggak bakal kuliah, nih.”
“Wah, saya mah sudah bisa lulus saja sudah syukur alhamdulillah dah.”
“Wah, jangankan jadi rektor di kampus, saya dapat kerjaan yang gajinya rendah saja sudah bagus lah.”
Ganti tuh kalimatnya jadi begini:
“Saya abis ini mau kuliah di Mesir.”
“Saya lulus dari SMA mau lanjut kuliah.”
“Saya setelah lulus kuliah jadi rektor di UI.”
Kita salat 5 waktu dalam sehari. Setiap ganti gerakan, selalu ngucap Allahu akbar. Mau sujud, Allahu akbar. Bangun dari sujud, Allahu akbar. Mau rukuk, Allahu akbar. Bangun dari i’tidal, Allahu akbar. Berapa kali kita ngucap Allahu akbar? Pertanyaannya, kenapa kita masih berpikir kecil?
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten