Cover-Yusuf Mansur

Kebaikan Saling Doa

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
29 November 2019 9:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yusuf Mansur. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Yusuf Mansur. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Suatu saat Rasulullah membuat Aisyah tertawa terbahak-bahak ketika Rasulullah cerita, “Aku mendoakan engkau wahai Aisyah. Supaya engkau diampuni, supaya engkau disayang sama Allah, supaya engkau menjadi ahli surga, diampuni semua yang dulu dan yang nanti akan datang, yang nampak dan yang tidak nampak, aku menyebut namamu dalam doa.”
ADVERTISEMENT
Aisyah tertawa terbahak-bahak dan berkata, “Beneran yaa Rasulullah engkau menyebut namaku?”
Kemudian Rasulullah menjawab, “Iya betul.”
Saat Aisyah tertawa senang, Rasulullah kemudian gantian membuat saya tersenyum. Kenapa? Rasulullah berkata, “Seperti itulah aku mendoakan umatku setiap malam.”
Sehingga kita terkoneksi sama Rasulullah. Orangnya sudah meninggal tapi doanya masih ada.
Ilustrasi berdoa Foto: Shutter Stock
Karena kalau menurut ilmu fisika, setiap ucapan kita itu kan enggak akan hilang. Ucapan kita ini terpelihara dengan sangat baik di alam ini, koneksinya bahkan akan semakin besar.
Ketika saya berucap, ketika saya sudah berusaha mengaitkan, maka kaitkan balik. Sehingga pantulannya itu ada. Maka saya bilang, suatu corporate, suatu lembaga, antar-person sudah saling mendoakan, apalagi bila ada aksi. Saling menegur, saling menyapa, saling bantu. Kereeeeeeeenn...
ADVERTISEMENT
Lebih keren lagi, kalau doa nih,
“Yaa Allah jadiin anak saya anak yang sholeh dan sholehah,”
jangan langsung titik, koma dulu.
“dan semua anak-anak di dunia.”
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten