Cover- Yusuf Mansur

Keinginan Kita Sesuai dengan Ikhtiar Kita

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
21 Oktober 2020 10:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yusuf Mansur. Foto: kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Yusuf Mansur. Foto: kumparan.
ADVERTISEMENT
Di dalam surat Al-Fath ayat 1, Allah memulainya dengan kalimat: Inna fatahna laka fathan mubina. Sesunggguhnya kami telah membukakan untuk kalian semua kemenangan yang nyata. Ada beberapa penafsiran kehidupan, yang tentu saja tafsirannya Yusuf Mansur. Hehehe.
ADVERTISEMENT
Karena kita mau, mari kita jelajahi lagi kitab-kitab kita ini. Saya memaknai, bahwa ketika kita berjalan menuju apa yang kita inginkan, sesungguhnya keinginan kita itu sudah disediakan. Tinggal perkaranya adalah apakah Allah meng-Inna fatahna-kan? Apakah Allah memberikannya untuk kita atau tidak? Kalau tidak maka ada hijab di antara keduanya, yang gak bisa kita tembus. Kenapa? karena memang gak dibukain sama Allah.
Kalau misalkan kita tarik dalam masalah kehidupan. Misal, anda ingin rumah. Rumah ini sama sekali belum terbayang judulnya seperti apa. Tapi rumah ini udah ada. Walaupun belum berbentuk rumah tapi kayunya udah disediakan oleh Allah. Seluruh materialnya udah ada di muka bumi ini.
Tapi masalahnya adalah, ketika kita menuju hajat kita, diberikan atau tidak oleh Allah SWT? Belum tentu. Tergantung ikhtiar kita semua.
ADVERTISEMENT
Dari mana kemudian Allah ‘Azza Wa Jalla masih memerlukan ikhtiar kita padahal Allah sebetulnya sama sekali gak butuh itu? Lihat kalimatnya: Inna. Kenapa Allah memakai “Inna” bukan “Inni”? Allah pakai kata kami.
Ketika Allah memakai kata tersebut, maka sesungguhnya Allah menghendaki adanya keterlibatan dari manusia itu sendiri. Apa pun tujuan anda, tergantung ikhtiar anda sendiri. Maka itulah maksud dari pemakaian kata “Inna” di sini.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten