Ilustrasi wanita salat.

Keyakinan Kepada Allah, Sumber Kekuatan Menghadapi Masalah

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
28 Mei 2021 9:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pada masa pandemi seperti sekarang ini, manusia membutuhkan pegangan kuat kepada Sang Khalik. Manusia akan mudah sekali terpuruk dalam kegalauan karena tidak punya pegangan. Berbagai masalah kehidupan datang silih berganti, dari masalah dalam keluarga juga dalam pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Manusia yang dapat bertahan adalah mereka yang mempunyai kemampuan resiliensi tinggi. Manusia yang kuat adalah juga yang telah mengenal Tuhannya dengan baik. Kesadaran bahwa setiap permasalahan datang dari Allah juga diadukan kembali hanya kepada Allah. Ketika keyakinan kepada Allah dimantapkan, maka manusia mengembalikan permasalahan hidup kepada Sang Pemiliknya, Allahu Rabbi.
Ilustrasi wanita salat. Foto: Shutterstock
Dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 155-156 Allah telah menjelaskan:
وَلَـنَبۡلُوَنَّكُمۡ بِشَىۡءٍ مِّنَ الۡخَـوۡفِ وَالۡجُـوۡعِ وَنَقۡصٍ مِّنَ الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَنۡفُسِ وَالثَّمَرٰتِؕ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيۡنَۙ
155. Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.
الَّذِيۡنَ اِذَآ اَصَابَتۡهُمۡ مُّصِيۡبَةٌ  ۙ قَالُوۡٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّـآ اِلَيۡهِ رٰجِعُوۡنَؕ
156. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Innalillahi wa inna ilaihi rajiun” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).
ADVERTISEMENT
Jika dalam pemahaman manusia itu benar, maka apapun masalah yang ada ia akan mencari jalan dengan mendekatkan kepada Allah. Misalkan saja di dalam hal ekonomi keluarga. Kisah sopir taksi yang berpenghasilan pas-pasan. Sopir ini dengan keyakinan kepada Allah kemudian mampu menghidupi seluruh anggota keluarga yang menjadi tanggung jawabnya. Kalau dengan hitungan akal manusia, penghasilannya tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sopir ini hanya bermodal keyakinan akan datangnya pertolongan dari Allah dan tetap berikhtiar dan menjalankan kewajibannya melaksanakan ibadah dengan baik. Masalah hidupnya semua kembalikan dan menjadi urusan Allah saja. Masya Allah, manusia dapat saja berkata yakin kepada Allah, dalam praktiknya dia harus melalui proses panjang membentuk keyakinannya akan menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
Ketika senang, manusia mudah melupakan kehadiran Allah sebagai pemberi nikmat. Manusia kemudian lupa bersyukur. Sebaliknya, ketika sedih, lebih sering menyebut Allah. Keyakinannya tentang Allah dapat mengalami pasang surut. Jika manusia mau istiqomah menjaga keyakinannya bahwa Allah adalah decision maker atas semuanya, hidup manusia akan terasa ringan tanpa beban. Dia hanya perlu bermodal syukur dan sabar.
Jadi, believing is everything, terutama keyakinan kepada Allah akan memberikan kekuatan manusia dalam menghadapi permasalahan hidup.
Yusuf Mansur. Foto: kumparan.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten