Let Allah 'Works' for Us

Yusuf Mansur. Foto: kumparan

Ada prediksi mengenai surutnya ekonomi. Bahkan tambah susah dan tambah surut.

Gini, pertama, itu prediksi. Tapi seperti yang selalu saya bilang, itu semua prediksi berdasarkan ilmu, penglihatan, pendengaran, analisa, dan fakta.

Kita mah, tetap jangan meyakini. Nanti malah jadi beneran. Malah terwujud beneran. Kalau jadi kenyataan, kita juga yang repot. Prediksi itu harus direspon bukan dengan ketakutan. Tapi dengan kearifan.

Kalau prediksinya seperti itu, lantas respons yang seharusnya bagaimana?

Ya, jangan boros. Jangan ngegedein utang. Jangan makin minjem uang sana sini buat gali lubang tutup lubang. Kurangin belanja-belanja yang enggak penting. Hidup jangan macem-macem. Dan insyaallah kita akan belajar tentang ketahanan ekonomi dan how to melesatkannya. Bismillah.

Jangan khawatir.

Jangan was-was.

Kita pakai cara-cara kita. Cara-cara Allah. Lewat Alquran dan sunah Rasul-Nya. Kita enggak akan pakai cara yang kita enggak ngerti. Cara-cara yang kita pakai ini insyaallah adalah cara yang

Misal, doa. Supaya Allah menjamin kita makan dan bisa memberi makan keluarga.

Doa. Pagi siang sore malam, isi dengan doa. Sampai Allah memberikan jaminan-Nya. Sambil usaha. Minimal, melaksanakan ibadah-ibadah fardu dan jaga diri untuk enggak maksiat. Gitu-gitu, dah.

Let Allah works for us.

Biarkan nanti Allah yang “bekerja” buat kita di tengah krisis kayak apapun. Toh, rezeki kan punya Allah.