Cover-Yusuf Mansur

Mari Bersihkan Hati dan Luruskan Niat Jelang Bulan Suci Ramadhan

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
22 April 2020 8:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yusuf Mansur. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Yusuf Mansur. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 seakan mengisyaratkan, “Bersiaplah masuk ke bulan suci Ramadhan dengan membersihkan diri secara lahir dan batin.” Sehingga saat Ramadhan datang, kita semua bisa menjalankan puasa dengan khusyuk, tumakninah, dan penuh kelapangan hati untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Ambil hikmahnya aja. Ambil sisi baiknya. Husnuzhan. Berprasangka baik sama Allah. Jangan malah ngedumel, ngeluh sana sini, sebab jika dimaknai bahwa pandemi ini sebagai ujian dari Allah, maka harusnya kita bersyukur. Allah sayang sama kita, sehingga Allah memberi kita ujian untuk meningkatkan keimanan.
Sebab Allah enggak mau kita terperosok dalam perbuatan yang enggak semestinya. Apalagi di bulan Ramadhan, bulan yang begitu terjamin kesuciannya. Allah menutup sejumlah tempat yang enggak mengarahkan kita kepada kebaikan. Bahkan Allah menutup mesjid dan musala. Untuk apa?
Bukankah keduanya adalah rumah Allah? Bukankah keduanya adalah tempat beribadah? Coba kita merenung sejenak. Selama ini, melangkahkan kaki ke masjid untuk apa? Selama ini salat berjamaah di masjid dalam mendapatkan apa? Kalau selama ini kita hadir di rumah Allah tapi dengan tujuan untuk mendapat nilai baik di mata manusia, maka begitulah alasan Allah menutup rumah-rumah-Nya.
ADVERTISEMENT
Kalau selama ini kehadiran kita di tempat beribadah bukan dengan niat semata-mata karena Allah, maka itulah sebabnya Allah menutup tempat beribadah kita. Allah ingin kita kembali dengan niat yang lillahi ta’ala. Allah ingin hamba-Nya bersujud kepada-Nya semata-mata karna mengharap ridha-Nya.Manusia memang kadang butuh disentil.
Manusia perlu ditegur. Sesungguhnya, Allah Maha Suci, dan Ramadhan adalah bulan suci yang Allah hadirkan untuk seluruh umat-Nya. Maka kita hendaknya mensucikan diri menyambut bulan suci Ramadhan.
Syaidinassyaikh Abdul Kadir Al-Jailani, r.a dalam Kitab Faidurrahman fi Manakibi Sulthonil AuliyaSyaidinassyaikh Abdul Kadir Al-Jailani, r.a, Bait ke-5, beliau berkata: “Tidak boleh terjadi di dalam majelis untuk menghadap kepada Allah ta’ala, kecuali membersihkan dirinya dari kotoran dan dosa, dan tidak akan dibuka hatinya untuk makrifat kepada Allah, kecuali hatinya dikosongkan dari pengakuan mempunyai perilaku baik dan dari perbuatan yang meresahkan.
ADVERTISEMENT
Apabila kebiasaan manusia sudah berlumuran dosa dan tidak mau membersihkan, maka Allah ta’ala menurunkan berbagai penyakit lahir ataupun batin kepada mereka sebagai tebusan dan pembersih dosa-dosanya, agar yang demikian itu sesuai majelis menghadap dan mendekat kepada Allah, baik mereka sadar maupun tidak.
Ramadhan adalah majelis atau sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pesan akhlak tasawuf darisyaikh Abdul Qadir al-Jailani r.a tersebut menunjukkan bahwa tidak pantas seseorang memasuki bulan Ramadhan, kecuali dia dalam kondisi suci dari kotoran dan dosa. Jika dimaknai lebih dalam lagi, pandemi COVID-19 adalah penebus dosa dan cara Allah SWT untuk mensucikan diri umat manusia dari segala dosa, maksiat, serta penyakit lahir dan batin.
Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah SAW yang artinya: “Sangat menakjubkan urusan orang beriman,semua urusannya merupakan kebaikan. Hal tersebut tidak dimiliki siapa pun kecuali hanya dimiliki oleh orang beriman. Apabila orang beriman mendapatkan kenikmatan, dia bersyukur, dan itu menjadi kebaikan baginya. Jika ia tertimpa musibah, dia bersabar. Dan itu juga menjadi kebaikan baginya” (HR Muslim).
ADVERTISEMENT
Yuk, sama-sama bersihkan hati, luruskan niat menyambut bulan penuh kemenangan, bulan suci Ramadhan.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten