Meminta Ampunan Allah lewat Istigfar

Yusuf Mansur. Foto: kumparan.

Ramadan telah memasuki hari ketiga belas, namun perjalanan masih panjang.

Masih mau menyia-nyiakan Ramadan?

Satu poin yang ingin saya sampaikan kepada seluruh umat muslim di seluruh dunia. Mari isi Ramadan kali ini kita manfaatkan untuk berdoa kepada Allah agar wabah ini segera selesai, semoga Allah melindungi kita semua, dan mari kita mohonkan ampunan Allah untuk diri kita, orang tua kita, guru-guru kita, dan kepada mereka (tim medis) yang telah gugur sebagai pahlawan medis. Semoga Allah ampuni dosa mereka, Allah terima amal ibadah mereka, dan Allah berikan keutamaan bagi mereka di surga Allah nantinya. Aamiin Yaa Rabbal ‘aalamiin.

Ramadan, selain momen untuk memperbanyak doa, juga menjadi momen untuk memperbanyak istigfar. Pada sebelas bulan sebelum Ramadan mungkin banyak di antara kita yang melakukan kesalahan atau berbuat dosa baik disengaja maupun tidak disengaja. Maka Ramadan adalah waktu yang tepat untuk memohon ampunan kepada Allah atas kesalahan yang diperbuat selama sebelas bulan yang telah lalu.

Tentu dengan komitmen untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama pada bulan-bulan setelah Ramadan sampai bertemu Ramadan kembali. Allah sangat mencintai orang-orang yang bertaubat.

Sebagaimana dalam firman-Nya, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan yang mensucikan diri.” (QS Al-Baqarah ayat 222).

Para ulama memanfaatkan waktu sahur mereka dengan memperbanyak istigfar, sebagaimana dalam Al-Quran, “Dan pada waktu sahur mereka memperbanyak istigfar (memohon ampunan)”. (QS Adz-Dzaariyaat ayat 18).

Apabila kita tidak bisa melampaui orang-orang saleh dalam ibadah dan doanya, maka jangan sampai kalah dengan para pendosa dengan istigfarnya. Setidaknya kalimat tersebut menjadi kalimat untuk memotivasi kita untuk mau berdoa dan beristigfar kepada Allah.

Sungguh, Allah akan lebih mencintai yang demikian.