Cover-Yusuf Mansur

Mengapa Bersahabat dengan Al-Quran?

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
6 Februari 2020 10:34 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yusuf Mansur. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Yusuf Mansur. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Al-Quran selain dibaca juga perlu untuk dihafal dan direnungkan. Dipindahkan dari tulisan ke dalam dada, karena hal ini merupakan ciri khas orang-orang yang diberi ilmu, juga sebagai tolok ukur keimanan hati seseorang. Allah SWT berfirman:
ADVERTISEMENT
“Sebenarnya Al-Quran adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada-dada orang yang diberi ilmu dan tidaklah mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang yang zalim” (QS 29:49), Juga sabda Rasulullah “Sesungguhnya orang yang di dalam dadanya tidak terdapat ayat dari Al-Quran, bagaikan rumah yang tidak berpenghuni.”(HR At Tirmidzi)
Sebagai seorang muslim, tentu urusan mengamalkan isi Al-Quran sudah menjadi harga mati. Sebab Al-Quran bukan sekadar kitab untuk dibaca saja, tetapi lebih dari itu, Al-Quran adalah petunjuk hidup.
Allah SWT berfirman:
“Dan demikianlah Kami menurunkan Al-Quran dalam bahasa Arab, dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali, di dalamnya sebagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau Al-Quran itu menimbulkan pengajaran bagi mereka.” (QS. Thaha: 113)
Mengapa harus Al-Quran? Yang pertama dijawab adalah karena Al-Quran adalah kalam Allah, tidak ada sedikit pun perkataan manusia, bahkan ketika manusia ditantang untuk membuat satu surat pun tak akan bisa, karena Al-Quran dibuat dan diturunkan dengan ilmu Allah. Perhatikanlah firman Allah berikut ini: “Dan sesungguhnya Al-Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam. Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin, ke dalam hatimu agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan,” (QS. 26:192-194)
ADVERTISEMENT
Kelak kita akan dihisab, ketika tubuh dan seluruh anggotanya kita gunakan untuk berinteraksi dengan Al-Quran, maka Allah pun ikut bangga dan senang. Namun, sebaliknya jika tubuh dan seluruh anggotanya lebih banyak untuk bermaksiat maka rugilah kita. Firman Allah dalam QS Yaa Siiiiiin 65: “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.”
Mengapa harus menjadi sahabat Al-Quran? Ya karena kita adalah muslim, dan sepantasnyalah menjadikan apa-apa yang baik menjadi sahabatnya. Sahabat diartikan yang selalu menyatu, satu irama, satu tujuan. Sehingga ketika yang kita jadikan sahabat baik dalam hal ini Al-Quran maka pastilah kita menjadi baik. Oleh karena itu, Al-Quran selain menjadi hukum Islam yang pertama, dialah pedoman hidup juga bagi umat Islam.
ADVERTISEMENT
Maka tak heran jika generasi sahabat, yaitu salafushalih adalah generasi terbaik sepanjang masa di dunia. Mengapa demikian? Ya karena mereka para sahabat menjadikan Al-Quran sebagai sahabat. Mereka adalah generasi pertama umat ini yang telah mendapat rekomendasi dari Allah dan Rasul-Nya, telah mendapatkan keridaan dari Allah Azza Wajalla. Karena mereka orang-orang yang langsung menerima dan mempelajari agama dari Rasulullah SAW. Amalan dan Akidah mereka telah disaksikan Rasulullah.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten