Untitled Image

Mengarungi Bahtera Kehidupan

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
11 Februari 2021 9:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yusuf Mansur. Foto: kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Yusuf Mansur. Foto: kumparan.
ADVERTISEMENT
Pada ayat 37 Q.S. Hud, siapa pun yang ingin sampai apa aja, di mana saja, yang ingin membangun apa aja, yang ingin menduduki apa aja, yang ingin megang apa aja, disimbolkan sebagai kapal oleh Allah SWT lewat Nabi Nuh As.
ADVERTISEMENT
Persamaan katanya Nabiallah Nuh As, ketika kita yang menjadi lawan bicara, menjadi,
Lalu, standarnya apa?
“Wawahyina,” wahyunya Allah SWT.
Makanya, kalo ada orang yang lempeng aja jalannya gitu, yah, otomatis Al-Fulkanya—kapalnya—bukan cuma terbangun, dinaiki, berlayar dan berlabuh, seru kan? Ditambah lagi nanti dengan “Bismillah”.
ADVERTISEMENT
40 tahun. Bayangkan, berlayar terombang ambing di lautan tidak ada gangguan. Kalo kita pikirin? “Iye bener juga ya, freezernya di mana, logistiknya di mana, udah gitu binatang buas, binatang ternak makananya dari mana? Lah, emang mereka enggak tidur? Emang enggak terjaga juga? Emang enggak lapar?"
Nabiallah Nuh As bersama Allah SWT, sehingga Allah SWT atur semuanya.
“Bismillah,” yang kemudian dibaca oleh ibunya Nabiallah Musa As, ketika menghanyutkan Musa kecil ke Sungai Nil.
Allahummasholi wasalim wabaarik alih waalih.
Oke kita poin-kan,
ADVERTISEMENT
Allahummasholi wasalim wabaarik alih waalih.
Ilustrasi kapal. Foto: Alwi Alaydrus/Unsplash
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten