Ilustrasi, Membaca Al Quran, Masjid

Menjadi Kaya

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
4 Mei 2021 10:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Saya pernah miskin banget. Sampe sadar, mau hidup kayak bagaimana? Nanti di akhirat bagaimana? Di dunia enggak punya apa-apa, di akhirat bakal punya apa juga? Sampe akhirnya belajar agama, belajar beribadah. Dan memang sengaja minta ke Allah, dengan cara menjalankan agama-Nya, juga beribadah kepada-Nya.
ADVERTISEMENT
Saya enggak terlalu peduli orang yang enggak butuh kekayaan dari Allah. Lah, saya butuh! Enggak enak jadi orang miskin. Enggak enak jadi orang susah. Hidup serba kekurangan, hidup serba menderita itu gak enak.
Jadi, saat Allah menyuruh saya minta kepada-Nya, ya saya minta. Bahkan, Allah menyuruh saya minta keutamaan-keutamaan dari-Nya, karunia-Nya, nikmat-Nya, rizki-Nya, kelebihan dari-Nya. Dan saya senang kalau minta ke Allah. Karena Allah yang kita mintain sesuatu itu malah senang.
Kalau minta ke Allah hitungannya sebagai ibadah dan amal saleh. Padahal belum lagi dikabul, hati sudah dibuat girang. Bahwa doa-doa, permintaan-permintaan, harapan-harapan, hitungannya juga buat ngegugurin dosa dan kesalahan, kejahatan dan keburukan, maksiat dan kelalaian. Keren ini. Enggak ada yang sia-sia doa itu. Plus, ngundang kebaikan dan nolak keburukan serta bala yang lebih besar.
Umat muslim membaca Al Quran di Masjid di Masjid Al Markaz Al Islam, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (8/5). Foto: Antara/Abriawan Abhe
Makin semangatlah saya minta hidup kaya, hidup senang, hidup makmur, berkelimpahan. Dengan sebuah janji ke Allah, bakal banyak berbagi, jadi yang dermawan, sekalian minta bimbingan-Nya jadi orang kaya yang hidup penuh manfaat, penuh berkah dan penuh ridha Allah. Taat, tunduk, patuh, sama Allah. Hidup bercahaya dan banyak bikin orang senang.
Yusuf Mansur. Foto: kumparan.
Saat miskin, penuh derita, penuh kekacauan, saya melihat diri saya, jujur aja, memang kurang ibadah. Enggak ada salat malam, enggak ada Salat Duha, enggak ada salat berjemaah, enggak ada salat Sunah Qobliyah-Ba’diyah, enggak ada bacaan-bacaan Qur’an, enggak ada zikir ini zikir itu. Selain itu juga enggak ada kebaikan buat sesama, manfaat hidup buat sesama, yang jadi ibadah juga enggak ada. Padahal itu semua bisa jadi amal saleh.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten