Cover- Yusuf Mansur

Miliki Kekayaan Sejati

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
25 Juli 2020 8:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yusuf Mansur. Foto: kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Yusuf Mansur. Foto: kumparan.
ADVERTISEMENT
Saya pakai kalimat yang bersayap, “40 Hari Menjadi Kaya”. Ya, maksudnya kita selama 40 hari menjadi kaya. Salat berjemaah ke masjid, salat malem, salat sunah. Dan ga mikirin dunia sama sekali. Nah, itu kekayaan yang sebenernya.
ADVERTISEMENT
Tapi, kekayaan dalam arti sebenarnya juga Allah berikan. “Inna nahnu naristul ardh”. Kata Allah, “Kami akan mewariskan bumi”. Kepada siapa? Kepada hamba-hamba yang sholeh.
Banyak orang-orang yang terjebak pada mencari dunia. Padahal 40 hari menjadi kaya itu adalah perjalanan mencari pemilik dunia. Kalau udah deket sama yang punya dunia, udah pasti kaya raya.
Rumah dengan segala isinya, kendaraan, jabatan pangkat, kita akan tinggalkan. Nah, lalu kita akan tinggal bersama yang memilki rumah, kendaraan, jabatan dan pangkat itu. Masya Allah.
Saya sering mendapati tuh orang yang bilang, “Ustaz, saya kan udah sering salat malem nih. Kok ga kaya-kaya ya?”. Kita bacain haditsnya, kita bukain kitabnya. “Siapa orang yang bisa salat 2 raka’at di malam hari maka dia berhak mendapatkan yang lebih baik dari dunia dan seisinya”.
ADVERTISEMENT
Apa lagi yang lebih baik kecuali seseorang bisa salat malem, sedekah, ngidupin yang sunah? Kalau orang bisa salat khusyuk setelah perusahaannya hilang, artinya salat khusyuk itu nilainya lebih dari perusahaannya yang hilang.
Banyak orang yang sudah tobat di ujung hidupnya, berarti tobat dengan salatnya di ujung hidupnya itu sama dengan seluruh umur yang selama ini ia sia-siakan. Apa gak mahal tuh kalau kita bisa dari sekarang salatnya?
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten