Cover-Yusuf Mansur

Perkataan dan Pikiran Mengubah Banyak Hal

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
13 November 2019 9:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yusuf Mansur. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Yusuf Mansur. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Dijaga omongannya.
Dijaga pikirannya.
Jangan hancuri kehidupan kita dengan perkataan dan pikiran yang buruk.
ADVERTISEMENT
Ini nasihat buat diri saya sendiri dan buat kita semua.
Kita tergantung bagaimana kata-kata yang terucap dan terpikirkan oleh kita. Maka dijaga tuh yang namanya omongan. Jangan asal ngucap apa aja yang gak baik. Yang paling parah, udah tahu gak baik tapi masih aja diucapin.
Pernah denger hadis Rasulullah gak ?
Rasulullah bersabda; “Perkataan adalah doa.”
Maka berkatalah yang baik, ngucapin yang baik-baik aja, berbicara sesuatu yang baik, supaya nanti ketika Allah denger terus mengabulkan, yang terkabul adalah yang baik-baik. Dan pasti tuh, setiap apa yang menjadi doa dengan kehendak Allah akan kembali ke diri kita sendiri.
Ada sebuah kisah dari seorang penjual nasi goreng. Dia adalah seorang penjual nasi goreng biasa. Penjual nasi goreng yang pake gerobak. kemudian dia pergi dan besoknya kembali lagi di tempat yang sama. Dia masih tetap jadi seorang penjual nasi goreng. Gak ada yang berubah. Kemudian saya bilang sama dia: “Kalau mau merubah keadaan, coba diperbaiki omongannya, diperbaiki kebiasaannya, diperbaiki sikapnya, dan diperbaiki hubungannya dengan Allah.”
ADVERTISEMENT
Penjual nasi goreng ini, selesai buka lapak, dia keluar sebentar dari lapak jualannya. Dia melontarkan sebuah pertanyaan: “Hari ini omzetnya berapa ?” kemudian dia pindah tempat, menjawab pertanyaannya sendiri; “Malam ini 3 juta pak.” Terus dia pindah tempat lagi tuh, buat melanjutkan dialognya; “Oke. Saya mau liat cabang saya yang lain. Tolong jaga ya yang jujur, senyum, selalu lebihin, bikin senang pelanggan.”
Kemudian dia pergi dan kembali lagi dengan wujudnya sebagai seorang atasan yang punya bawahan. Hingga datang seorang pembeli; “Bang nasi goreng dua.” Lantas bagaimana jawaban penjual nasi goreng ini ? Dia menjawab; “Insyaallah pak, nanti saya buka cabang di seberang.” Seraya mengarahkan jari telunjuknya ke arah seberang warung nasi goreng miliknya, padahal saat itu toko seberang belum dibeli tuh sama dia.
ADVERTISEMENT
Dan ketika saya dengan izin Allah kembali makan di warung nasi goreng itu, itu kira-kira udah ada 80 sampai 100 outlet yang satu malamnya itu jutaan rupiah.
Bagaimana dengan pikiran yang ditempel sama Quran, kalimat yang ditempel sama Quran, dan telinga yang ditempel sama Quran? Kayak apa kejadiannya? Tiap ngucap, jadi. Tajem. Cuma main pikiran, believe, trust.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten