Cover-Yusuf Mansur

Pesantren Tempat Terbaik

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
23 Maret 2020 10:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yusuf Mansur.
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan pengalaman saya, baik ketika sebagai santri maupun ketika memiliki santri, dan mengelola santri, pesantren itu tempat terbaik buat pendadaran. Sebenarnya it’s not talking about content. Ini bukan bicara tentang content, tapi mempersiapkan anak gitu, lho.
ADVERTISEMENT
Mereka akan berhadapan dengan banyak kesusahan, mereka akan berhadapan dengan kesulitan, mereka akan berhadapan dengan banyak karakter. Mereka akan banyak berhadapan dengan banyak ketidaknyamanan. Dan itu bagus buat anak-anak di masa yang akan datang. Itu yang saya lihat tentang dunia pesantren.
Sebuah dunia yang kalau gurunya terlalu hebat, ustaz-ustazahnya terlalu hebat, security-nya terlalu hebat, pesantrennya terlalu hebat, kemudian orang tuanya terlalu hebat, apalagi dia invest terus dalam semua kejadian dan semua peristiwa, biasanya anak-anaknya malah enggak jadi hebat. Kalau pun hebat, dia bakal ditepokin sekali doang. Eee… hebat. Juara, gitu doang. Tapi dia tidak akan jadi juara kehidupan.
Sama seperti seorang anak. Saking sayangnya sama tuh anak, kita lepas aja tuh anak. Biar aja dia gedabag, gedebug, benjal, benjol, jatuh sana, jatuh sini. enggak usah dipegangin, lepas aja. Konyol ga ? Tentu saja tidak dilepas sepenuhnya. Kita tetap awasi, kita lihat, sampai tidak bahaya. Kita kan dikasih karunia oleh Allah untuk mengetahui hidup. Tapi jangan baru jatuh sedikit, aduuuh.. aduuuh.. kenapa sayang. Ya, kalau begini enggak bakal jadi anak gede, nih.
ADVERTISEMENT
Kalau mau cepat jalan, harus sering dilepas. Kalau titah.. titah.. itu anak kecil dipegangin. Balik lagi dipegangin. Udah lama itu. Dia enggak akan berani jalan, enggak akan berani berlari. Dia akan senantiasa menunggu pegangan tangan kita. Pegangan tangan-tangan orang sekitarnya. Enggak keren, dah.
Anak berantem, dia ngadep pada kita. Ngadep pada kita, kita bantu. Ngadep pada kita, kita bantu. Ngadep pada kita, kita bantu. Demi Allah ya, sampai nanti udah punya anak pun, dia masih akan datang ke kita.
Ilustrasi pesantren Foto: Getty Images
Pesantren, kalau mau sempurna, yaitu menjadi tempat pendadaran. Kalau saya pribadi ya, no worry ya. Tentang nilai, tentang tata nilai.
Yang perlu diperhatiin, anak siap enggak, nih buat hidup akan datang? Untuk mengarungi hidup sesungguhnya, siap enggak, nih?
ADVERTISEMENT
Nah, ketika dia telah bertemu dengan beragam kesulitan, beragam kesusahan, dan tentu juga sudah bertemu dengan beragam kesenangan. Yang pastinya enggak mungkin susah terus. Colour full lah, ya kan ? Maka anak-anak itu akan menjelma menjadi anak-anak yang arief.
Ketika dia keluar, melek, ooh… Udah biasa. Karena warnanya enggak satu tune doang. Colour full. Gitu deh pengalaman saya sebagai santri dan sebagai pengelola santri, pengasuh santri.
Insyaallah apalagi dengan didukung doa-doa yang tiada henti dari semua stakeholder. Saya tidak menyebut orang tua saja, tapi dari semua, sampai-sampai kalau tetangga kanan kiri pesantren, ikut mendoakan wiiiz, keren..
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten